JAKARTA, KRJOGJA.com - Di tengah pandemi Covid 19 ini,keterlibatan pemuda dalam berinovasi di bidang pertanian berkelanjutan. Ini dalam rangka semarak Hari Pemuda Internasional (International Youth Day) yang diperingati pada tanggal 12 Agustus 202, Nuffic Neso Indonesia mengumumkan 3 (tiga) pemenang Changemaker Challenge 2021.
Pengumuman yang dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan Orange Talk 5 ‘Youth-led Innovation for Sustainable Agriculture and Food Systems in Southeast Asia and Bangladesh’ ini dilaksanakan secara virtual melalui platform Zoom meeting dan dihadiri oleh sejumlah praktisi dan professional di bidang pangan dan pertanian berkelanjutan dari sejumlah negara dan wilayah di Asia Tenggara dan Bangladesh.
Pengumuman pemenang Changemaker Challenge 2021 disampaikan langsung oleh Douwe Zijp, CEO East-West Seed dan Emily Thuy (Vietnam), perwakilan dewan juri yang juga tercatat sebagai Strategic Marketing Manager Vietnam and Cambodia of De Heus dalam rilis yang diterima KRJOGJA.com, Selasa (17/8/2021).
Tiga proposal program pemenang Changemaker Challenge 2021 ini adalah proposal dengan tema Rise to Rise (Filipina) oleh: Eden Vina L. Grate; Jolina S. Ladan dan Rovic D. Oppus; proposal E-Chick (Indonesia) oleh: Moch Syahrudin dan Riska Nur Fateha; dan proposal bertema Community Garden (Indonesia) oleh: Ibnu Budiman dan Silviana Chandra.
Ketiga proposal terbaik dan terpilih ini akan diberikan hadiah sebesar EUR. 5.000 yang disponsori oleh Wageningen University and Research, East West Seed, dan De heus untuk mengimplementasikan gagasan kampanye kreatifnya sepanjang tahun 2021.
Nanya Burki, penanggung jawab program Changemaker Challenge, mengungkapkan proses penentuan kandidat juara terpilih yang dilakukan oleh dewan juri dan panitia tidaklah mudah. “Ketiga proposal program terpilih ini harus bersaing dengan sangat ketat dengan 38 proposal yang dikirim oleh 200 peserta pelajar aktif dan 50 alumni Belanda yang tercatat sebagai mentor,†jelasnya.
Sebagai informasi, program Changemaker Challenge 2021 merupakan salah satu rangkaian program dari kampanye pentingnya pendidikan pertanian ‘Empower Youth4Food’ bagi
Dalam sambutannya, Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl mengapresiasi terselenggaranya acara ini. “Program ini merupakan bagian dari follow-up konferensi alumni Belanda di Bangkok tahun 2019 yang mengusung tema penguatan keterlibatan alumni Belanda dalam sektor pertanian dan pangan di Asia Tenggara dan Bangladesh,†ujarnya.
Harvick Hasnul Qolbi, Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, dalam sambutannya menyampaikan ada dua strategi utama dalam meningkatkan minat dan daya tarik pemuda kepada sektor pertanian. Pertama, memastikan pendapatan yang memadai bagi petani. Kedua, adalah kepercayaan.
“Bagaimana kita (pemerintah) bisa meyakinkan generasi muda bahwa negara hadir untuk mendukung upaya mereka, misalnya dengan mengadakan berbagai penyuluhan dan modernisasi peralatan pertanian,†katanya.
Lebih jauh lagi, Takayuki Hagiwara, Regional Program Leader, FAO Regional Office untuk Asia dan Pasifik, menyatakan bahwa ada banyak bidang di mana kaum muda dapat menemukan peran mereka di sektor pertanian dan sistem pangan.
“Kami membutuhkan inovasi Anda, dan ada banyak ruang di mana anak muda dapat berkontribusi dan bekerja,†jelasnya.