Limbah Air Nuklir Fukushima Dilepas, Begini Reaksi Singapura dan Malaysia

Photo Author
- Senin, 28 Agustus 2023 | 06:30 WIB
Nuklir/ Ilustrasi
Nuklir/ Ilustrasi

krjogja.com - SINGAPURA - Masyarakat Malaysia didesak untuk tetap tenang atas rencana Jepang yang mulai melepaskan air limbah radioaktif olahan dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke laut pada Kamis 24 Agustus 2023.

Sementara itu, Badan Pangan Singapura (SFA) mempertahankan posisinya untuk belum melarang makanan laut dari Jepang, mengatakan bahwa keamanan, hasil pengawasannya, termasuk untuk radiasi, telah memuaskan.

Kedua negara tetangga Indonesia itu menjawab respons dari keresahan publiknya soal dampak dari langkah Jepang yang melepas air radioaktif yang diolah pada pekan ini.

Wakil Menteri Pertanian dan Ketahanan Pangan Malaysia Chan Foong Hin mengatakan saat ini tidak ada ikan laut hidup yang diimpor dari Jepang ke Malaysia, menurut Departemen Perikanan seperti dikutip dari The Straits Times, Minggu (26/8/2023).

"Untuk setiap produk perikanan non-hidup dari Jepang, Kementerian saat ini bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan otoritas terkait lainnya seperti Layanan Karantina dan Inspeksi Malaysia dan Otoritas Pengembangan Perikanan Malaysia untuk memantau masalah keamanan pangan, termasuk pemeriksaan sertifikasi kesehatan dan radiasi selama pasca impor," katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.

Kementerian Kesehatan Malaysia akan waspada ketika memberlakukan inspeksi pada produk makanan berisiko tinggi yang diimpor dari Jepang.

Inspeksi, yang akan untuk kandungan radioaktif, akan dilakukan di titik masuk internasional ke negara itu, kata direktur jenderal Kesehatan Dr Radzi Abu Hassan pada hari Rabu.

Dia menambahkan bahwa Kementerian Kesehatan menyadari kekhawatiran konsumen tentang masalah ini, dan mengatakan bahwa otoritas kesehatan terus melakukan pengawasan di titik masuk internasional dan pasar lokal untuk memastikan keamanan pangan.

Dr Radzi juga mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan, melalui Divisi Keamanan dan Kualitas Pangan, telah memantau produk makanan yang diimpor dari Jepang dari Mei 2011 hingga April 2012 setelah insiden pembangkit nuklir Fukushima Daiichi yang mengikuti gempa Tohoku pada 11 Maret 2011.

"Program pemantauan khusus juga dilakukan pada 2019, di mana total 102 sampel dianalisis, dan semua sampel ditemukan tidak melebihi tingkat yang ditentukan," katanya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, dari 2022 hingga Juni 2023, ikan dan produk berbasis ikan termasuk di antara produk impor tertinggi dari Jepang, diikuti oleh buah, produk sayuran dan makanan dan minuman olahan dengan nilai total lebih dari RM880 juta (S$257 juta).

Lebih lanjut, Badan Pangan Singapura (SFA) menjelaskan bahwa sejak 2013, SFA belum mendeteksi adanya kontaminan radioaktif dalam impor makanan dari Jepang dan bahwa produk makanan yang gagal dalam inspeksi dan pengujian SFA tidak akan diizinkan untuk dijual di Singapura.

Tetapi beberapa konsumen di Singapura mengatakan bahwa mereka akan menghindari mengkonsumsi makanan laut dari Jepang.

Menanggapi pertanyaan dari The Straits Times tentang apakah Singapura akan mengikuti orang-orang seperti China dan Korea Selatan dalam melarang impor makanan laut dari Jepang, SFA merujuk pada tanggapan parlemen yang dibuat oleh Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Grace Fu pada 3 Agustus.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X