Kemendikbudristek Buat Unit Museum dan Cagar Budaya Setelah Arca dari Belanda Kembali, Ternyata Ini Alasannya

Photo Author
- Senin, 28 Agustus 2023 | 17:50 WIB
Kemendikbudristek Buat Unit Museum dan Cagar Budaya Setelah Arca dari Belanda Kembali, Ternyata Ini Alasannya.  (BKLM)
Kemendikbudristek Buat Unit Museum dan Cagar Budaya Setelah Arca dari Belanda Kembali, Ternyata Ini Alasannya. (BKLM)


krjogja.com - YOGYA - Arca Durga, Mahakala, Nandishvara, dan Ganesha, yang telah tiga abad disimpan di Belanda, saat ini sudah berada di Museum Nasional Indonesia (MNI). Arca-arca ini merupakan sebagian dari awal rangkaian artefak yang kembali ke Indonesia di tahun ini.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, menyambut dengan hangat kembalinya empat arca peninggalan Kerajaan Singasari dari Belanda ke Tanah Air. Upaya repatriasi ini telah dimulai Kemendikbudristek sejak tahun 2021 dan secara resmi disepakati kedua negara pada 10 Juli 2023 lalu.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hilmar Farid mengatakan semangat untuk melestarikan warisan budaya Indonesia, membuat kementrian membuat pengelolaan baru Museum dan Cagar Budaya (MCB). MCB merupakan lembaga di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang saat ini mengemban tanggung jawab atas pengelolaan 18 museum dan galeri serta 34 situs cagar budaya nasional di Indonesia.

"MCB ini berkomitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dan menerapkan standar terbaik dalam upaya melestarikan warisan budaya Indonesia," ungkap Hilmar seperti dikutip, Senin (28/8/2023).

Baca Juga: Gerbang Samudra Reksa di Perbatasan Magelang, Mangkrak!

Ahmad Mahendra, Plt Kepala Museum dan Cagar Budaya menambahkan pihaknya akan segera meresmikan MCB tahun ini dengan sistem yang lebih profesional. Pihaknya menyadari selama ini masih banyak ruang perbaikan dan peningkatan pengelolaan untuk permuseuman dan cagar budaya di Indonesia.

"Dengan implementasi standar dan praktik terbaik dalam perawatan dan pemeliharaan museum dan cagar budaya, kami berharap dapat menghadirkan museum dan cagar budaya yang dengan tingkat pelayanan yang lebih baik. Selain pengelolaan berstandar, kami juga menaruh perhatian khusus pada 472 artefak hasil proses repatriasi benda sejarah dan budaya dari Belanda ke Indonesia, agar juga bisa terjaga dengan baik dan dimaksimalkan pemanfaatannya bagi publik," lanjutnya.

Dengan berdirinya MCB, pemerintah bisa memastikan pengelolaan yang profesional dan menerapkan standar pelayanan publik. Saat ini sedang disusun juga peta jalan transformasi pengelolaan sumber daya manusia yang mendorong pengelolaan MCB menjadi semakin profesional.

Unsur-unsur di dalam peta jalan tersebut antara lain penguatan kapasitas talenta internal secara sistematis, membuka ruang kolaborasi dengan tenaga profesional dan lintas industri, serta memastikan SDM MCB semakin berorientasi kepada pelayanan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Langkah ini menjadi penting dalam menjaga kelangsungan warisan budaya kita, khususnya dalam menjaga kondisi fisik artefak dan bangunan bersejarah yang kita miliki, sehingga mampu menghasilkan produk pengetahuan yang bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan dan wawasan, baik untuk bangsa Indonesia maupun pengunjung luar negeri.

Baca Juga: Penuhi Infrastruktur Masyarakat, DPUPR Sukoharjo Ganti Jalan Aspal Jadi Cor Beton

“Kedepannya museum yang berada dibawah naungan MCB bisa beroperasi, bekerja sama dan berkolaborasi dengan komunitas, para tenaga ahli dan pihak swasta, sehingga program museum yang disajikan kepada publik dapat menjadi lebih menarik dan variatif,” lanjut Mahendra.

Beberapa unit museum, terutama Museum Nasional Indonesia, menjadi titik tolak untuk rencana revitalisasi tahap awal mencakup berbagai aspek, termasuk kuratorial, pelayanan dan fasilitas. Revitalisasi ini dimulai pada kuartal 3 tahun ini dan akan dilakukan secara bertahap dengan melibatkan tenaga profesional serta kerja sama dengan berbagai ahli.

"Transformasi adalah bagian integral dari perjalanan kami, dan fokus kami akan sepenuhnya tertuju pada usaha perbaikan yang lebih baik. Kami berkomitmen untuk memberikan pengelolaan yang profesional dan sesuai standar dalam pelestarian, pemeliharaan, dan pemanfaatan museum serta warisan budaya nasional. Melalui inisiatif kami, kami akan memastikan bahwa standar dan praktik terbaik diterapkan secara konsisten dalam merawat dan memelihara museum dan cagar budaya di seluruh Indonesia," pungkas Mahendra. (Fxh)

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X