Layanan Primer di Puskesmas Perlu Transformasi, Ini Kata Anggota DPR RI

Photo Author
- Jumat, 1 September 2023 | 12:30 WIB
Dr Edy Wuryanto (kanan) saat menerima cinderamata dari Dekan FKM usai sebagai keynote speaker
Dr Edy Wuryanto (kanan) saat menerima cinderamata dari Dekan FKM usai sebagai keynote speaker

SEMARANG - Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menyelenggarakan National Conference on Public Health Research and Community Services (NiCe PHResComS), Kamis (31/8/2023) di Aula GKB 2 Lantai 8 kampus setempat.

Acara bertemakan “Transformasi Sistem Kesehatan sebagai Upaya Peningkatan Ketahanan Kesehatan Masyarakat” ini dibuka Rektor Unimus Prof Dr Masrukhi MPd dengan menampilkan Keynote speaker Dr Edy Wuryanto SKep MKes (Anggota Komisi IX DPR RI) dengan materi “Legislasi Nasional Arah Pembangunan Bidang Kesehatan”.

Selain itu juga tampil narasumber Prof Asnawi Abdullah BSc PH MHSM MSc HPPF DLTSHTM PhD (Ketua Asosiasi Institusi Perguruan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia) menyampaikan materi “Transformasi Sistem Kesehatan Nasional”, serta Dr Ir Rahayu Astuti MKes (Ketua Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat FKM Unimus) dengan materi “ Pencegahan Dini Stunting untuk Ketahanan Kesehatan Masyarakat”.

Peserta seminar 360 orang,144 orang mengikuti secara luring dan 216 orang mengikuti secara daring dari berbagai wilayah Indonesia di antaranya dari Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua, serta dari Timor Leste. Seminar dilanjutkan sesi presentasi oral 79 pemakalah secara hybrid (21 luring dan 58 daring). Pada sesi ini para pemakalah memaparkan hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terkait dengan berbagai topik penting bidang kesehatan masyarakat.

Anggota Komisi IX DPR RI Dr Edy Wuryanto menyampaikan kalau perlunya transformasi layanan primer dimana puskesmas harus banyak melakukan upaya kesehatan masyarakat (UKM) secara preventif (pencegahan) dan promotif. Puskesmas harus mengurangi layanan kuratif (pengobatan penyakit) dan rehabilitatif.

"Kalau puskesmas banyak kuratif seperti yang terjadi sekarang ini maka terjadi rebutan kapitalisasi. Artinya para kepala daerah rebutan menjadikan puskesmas sebagai target pendapatan asli daerah. Akibatnya misi puskesmas akan berubah yaitu hanya menangani orang sakit saja sedangkan yang sehat tidak tertangani" ujar Dr Edy Wuryanto.

Lebih lanjut menurutnya, pemerintah lewat undang undang didukung Komisi IX DPR RI ingin menggeser layanan kesehatan primer ke promotif dan preventif dengan tenaga pendukung utamanya tenaga kesehatan masyarakat. Tenaga kesehatan masyarakat ini bisa epidemolog, ahli tenaga kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, atau promosi kesehatan yang nantinya memperkuat UKM di puskesmas.

Rektor Unimus Prof Dr Masrukhi MPd dan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unimus Dr Sayono SKM MKes (Epid) menyampaikan tantangan bagi tenaga kesehatan, termasuk tenaga kesehatan masyarakat, untuk bersikap lebih profesional, meningkatkan mentalitas melayani masyarakat serta penguasaan ketrampilan bidang data dan internet. (Sgi)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X