Sungai Sapi Tercemar Limbah Cucian Pasir Tras

Photo Author
- Senin, 11 September 2023 | 13:20 WIB
Sungai Sapi yang membelah Desa Petir Kecamatan Purwanegara Banjarnegara tercemar limbah pencucian pasir tras (pozzolan).
Sungai Sapi yang membelah Desa Petir Kecamatan Purwanegara Banjarnegara tercemar limbah pencucian pasir tras (pozzolan).


KRjogja.com - BANJARNEGARA - Sungai Sapi yang membelah Desa Petir Kecamatan Purwanegara Banjarnegara tercemar limbah pencucian pasir tras (pozzolan). Tak pelak, para warga di sekitar aliran sungai tersebut mengeluh karena air tak dapat digunakan di saat terjadi krisis air akibat kemarau panjang sekarang ini.

Dari pantauan KRjogja.com Senin 11 September 2023, warna air sungai keputih-putihan, mengandung lumpur halus yang dihasilkan dari proses pencucian material bahan bangunan tersebut.

Sejumlah perempuan tampak sedang mengambil air dari lubang-lubang yang digali di antara bebatuan, untuk mencuci dan keperluan rumahtangga lainnya. Mereka mengeluhkan kondisi air Sungai Sapi, karena tak bisa dipakai, justru pada saat banyak mata air mati akibat kemarau panjang.

Baca Juga: KPK Terima 3.544 Laporan Dugaan Korupsi, Kok Banyak?

Salah seorang diantara mereka, Ny Manem, mengatakan, tercemarnya air Sungai Sapi benar-benar membuat susah. "Untuk mencuci pakaian dan dan kebutuhan di rumah, harus telaten ambil dari air lubang ini," katanya.

Namun, menurut Manem, meski air sungai tercemar, banyak warga terpaksa tetap mengunakan sungai sebagai tempat merendam gaplek. Perendaman bahan pangan dari singkong kering itu dilakukan untuk kemudian ditumbuk dan diproses menjadi makanan pengganti nasi.

"Meski air seperti ini, orang-orang terpaksa merendam gaplek di sungai," ujar Manem pula. Hal itu dibenarkan oleh warga lainnya, Ny Waginah.

Baca Juga: Anies Ternyata Tak Terkenal di Jawa Timur

Kepala Desa Petir, Achmadi, saat ditemui KRjogja.com mengatakan, pencemaran air Sungai Sapi berasal dari 8 tempat pencucian pasir tras di arah hulu.

"Saya sudah mengecek ke lokasi pencucian tras, ternyata kolam-kolam penampung limbah tak berfungsi lagi karena sudah penuh. Akibatnya, limbah hanyut ke sungai," katanya.

Achmadi menyatakan, aktivitas pencucian pasir tras sangat dilematis. "Di satu sisi, banyak warga miskin tertolong karena bisa mencari nafkah dengan bekerja di sana. Namun di sisi lain, air sungai jadi kotor," ujarnya pula.

Menurut Ahmadi, pasir tras berasal dari lokasi penambangan milik seorang pengusaha. (Mad)

 

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X