Krjogja.com - BANTUL - Nama KPU Bantul dicatut oleh sekelompok orang mengaku dari sebuah lembaga survei yang menjalin kemitraan. Modus yang dilakukan yakni dengan melakukan pendataan penduduk disertai pendokumentasian atau memotret KTP dan Kartu Keluarga.
Mereka diantaranya sudah masuk wilayah Kasihan. Bahkan sudah sempat minta cap dan tanda tangan salah satu lurah di Kapanewon Kasihan.
Dengan kejadian tersebut Plt Ketua KPU Bantul, Joko Santoso SHI MHI menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat, bahwa KPU Kabupaten Bantul tidak menjalin kemitraan dengan lembaga survei apapun untuk melakukan pendataan penduduk. Apalagi disertai mendokumentasikan atau memfoto KTP dan Kartu Keluarga.
"Jika ada pihak yang mengaku bekerjasama dengan KPU Bantul tentang hal tetsebut dapat dipastikan bahwa itu tidak benar dan semua kegiatan tersebut diluar tanggungjawab KPU Bantul," ungkap Joko di Bantul, Senin (18/09/2023).
Baca Juga: Kebobolan 17 Gol, PSS Fans Ingin Antony Pinthus Dirotasi
Dengan kejadian tersebut, KPU Bantul mengimbau kepada masyarakat untuk berhati- hati. KTP dan Kartu Keluarga terdapat data pribadi yang harus dilindungi agar tidak disalahgunakan untuk kepentingan-kepentingan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Jika didatangi orang yang mengaku dari KPU tanpa identitas yang jelas dan mencurigakan, ia meminta masyarakat melaporkan ke Polisi terdekat. KPU Bantul senantiasa bekerja menyelenggarakan seluruh tahapan pemilu secara profesional dan berintegritas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Sebelumnya KPU juga diprotes banyak masyarakat. Mereka protes, kok bisa jadi anggota parpol tertentu, atau tiba-tiba dukung buat calon perseorangan, ya awalnya dari meminjamkan KTP," ungkapnya. (Jdm)