Krjogja.com - SLEMAN - PSS Sleman harus menelan kekalahan atas Borneo FC di Stadion Segiri Samarinda, Minggu (17/09/2023) malam. Sebiji gol Borneo muncul di injury tim setelah kiper PSS asal Filipina, Antony Pintus salah menghalau bola hingga membuat Silverio Junio mudah menceploskan bola ke gawang kosong.
Sontak hal tersebut menjadi perhatian PSS Fans yang menilai Pinthus tidak bermain maksimal. Bahkan, muncul harapan di lini massa sosial media agar Pinthus dirotasi di laga selanjutnya.
Catatan Pinthus hingga pekan 12 memang tak terlalu baik, terlebih dengan predikatnya sebagai pemain asing. Ia tak pernah sekalipun dirotasi dan kebobolan 17 gol sepanjang liga berjalan.
Sebagai kiper asing, statistik Pinthus memang lebih baik dari Adison Maringa milik Bali United (18 kebobolan). Sementara kiper Arema, Julian Schwarzer datang belakangan dan bermain di 8 laga klubnya (total Arema kemasukan 22 gol dalam 12 pekan).
Baca Juga: BerdayaBareng Berdayakan 700 Pemuda, Perempuan dan Penyandang Disabilitas
Situasi ini tentu menjadi pertimbangan bagi tim pelatih PSS di bawah Marian Mihail untuk mengambil langkah nyata. Selain Pinthus, PSS punya kiper berpengalaman M Ridwan yang bisa menjadi opsi, apabila fit.
Hanya saja tak bermain di 12 pekan tentu menjadi hal sulit bagi Ridwan untuk menyesuaikan diri ketika diberi kepercayaan tampil sejak awal. Di laga melawan Borneo, PSS mendaftarkan Dimas Fani di bangku cadangan, yang juga bisa menjadi opsi menggantikan Pinthus.
Pelatih PSS, Marian Mihail mengatakan timnya belajar banyak dari kekalahan melawan Borneo FC. Ia juga mengungkap kekecewaan karena harus mengalami kekalahan di menit akhir pertandingan dan memutus catatan tak kalah di lima laga terakhir.
Namun layak dinantikan, apakah makna belajar dari kekalahan tersebut berbuah rotasi di beberapa posisi pemain di laga selanjutnya. PSS akan menghadapi Madura United di Maguwoharjo, Minggu 24 September mendatang.
"Kami belajar banyak dari kekalahan melawan Borneo FC ini. Tiga pertandingan terakhir kita bertemu tim-tim kuat, kami banyak belajar, harus memperbaiki pondasi lagi agar lebih baik," tandas Marian. (Fxh)