KRJOGJA.com - Sleman - SD Negeri Maguwoharjo 1 bekerja sama dengan Komite Sekolah melaksanakan kegiatan penggalangan dana kemanusiaan untuk membantu saudara-saudara yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Kegiatan penggalangan dana ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai tanggal 15 hingga 17 Desember 2025.
Penggalangan dana melibatkan seluruh warga sekolah, mulai dari guru, peserta didik, orang tua/wali murid, hingga Komite Sekolah. Antusiasme dan kepedulian yang tinggi terlihat dari partisipasi aktif seluruh pihak dalam menyisihkan sebagian rezekinya demi membantu para korban bencana alam.
Dari kegiatan tersebut, berhasil terkumpul dana sebesar Rp6.635.000,00 dan beberapa bahan makanan pokok.
Baca Juga: GKR Hemas Ingatkan Perempuan Jogja Jelang 100 Tahun Kongres Perempuan
Seluruh bantuan yang terkumpul kemudian disalurkan melalui Masjid Nurul ‘Ashri Deresan, Rabu (17/1).
Penyerahan donasi dilakukan secara simbolis oleh perwakilan guru, murid, orang tua, dan Komite Sekolah sebagai bentuk kebersamaan dan kepedulian sosial.
Kegiatan penggalangan dana ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa empati, solidaritas, dan kepedulian sosial pada peserta didik sejak dini, serta mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan dan gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat.
Kepala SD Negeri Maguwoharjo 1, Bapak Mulyadi, S.Pd, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Baca Juga: Sambut Keceriaan Natal dan Tahun Baru 2025 di THE 1O1 Yogyakarta Tugu dalam Lelana Biruma
“Kami sangat bersyukur atas kepedulian seluruh warga sekolah dan orang tua. Dana yang terkumpul ini merupakan bukti nyata semangat kebersamaan dan kepedulian sosial. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang tertimpa bencana serta menjadi pembelajaran berharga bagi peserta didik untuk selalu peduli dan berbagi,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, SD Negeri Maguwoharjo 1 berharap semangat kebersamaan dan nilai-nilai kemanusiaan dapat terus tumbuh dan menjadi budaya positif di lingkungan sekolah maupun masyarakat luas. (*)
