Krjogja.com, BANTUL - Selama musim kemarau 2023 atau selama siaga tanggap darurat kekeringan,tercatat hingga 17 September 2023, PMI Bantul telah melakukan droping air bersih ke lokasi warga yang membutuhkan air sebanyak 158 tangki. Jumlah tersebut termasuk bantuan dari donasi.
Menurut Ketua PMI Bantul, HM Wirmon Samawi SE MIB, untuk kegiatan droping sir bersih, PMI Bantul tetap bersinergi dengan BPBD dan Tagana Dinas Sosial Bantul. Termasuk dalam menentukan air bersih donatur atau penyumbang air ke lokasi kekeringan, yakni Rp 200.000 setiap tanki.
"Jika jumlah bantuannya banyak maka droping air akan dilakukan bersama- sama dengan menggunakan mobil tangki dari PMI, BPBD dan Tagana Bantul," paparnya.
Baca Juga: Juara Umum Kejurkab PB Tristar Dorong Pemain Tambah Jam Terbang
Sementara data di BPBD menurut Kepala Pelaksana BPBD Bantul Agus Yuli Herwanto ST MT, sampai dengan 17 September 2023 jumlah air bersih yang droping ke wilayah kekeringan sebanyak 2 juta liter. Yang didroping BPBD 100 tangki, PMI 158 tanki dan Tagana 92 tangki dan Donatur 50 tangki.
Jumlah tersebut didroping ke 7 wilayah kapanewon rawan kekeringan, yakni di Kapanewon Dlingo, Imogiri, Piyungan, Pleret, Pundong, Pajangan dan Kasihan. Dari 7 Kapanewon rawan kekeringan tersebut terdapat 11 kalurahan atau 18 dusun yang memerlukan droping air bersih untuk 4.382 KK atau 17. 199 jiwa.
Baca Juga: Di RSPAU dr. Suhadi Harjolukito, TNI Gelar Baksos Kesehatan Dalam Rangka HUT ke-78
Droping air bersih akan terus dilakukan selama siaga darurat kekeringan masih diberlakukan atau masih ada wilayah yang mengalami kekeringan dan sumber mata air masih mengering.
Saat ini masih diberlakukan SK Bupati Bantul No 380 Tahun 2023 tentang Perpanjangan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan mulai 4 September hingga 30 November 2023.
SK tersebut merupakan perpanjangan dari SK Bupati Bantul No 312 Tahun 2023 tentang Siaga Darurat Kekeringan yang berlaku 6 Juli hingga 3 September 2023. (*)