Perdagangan karbon lanjut Menteri Siti, merupakan mekanisme berbasis pasar untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) melalui kegiatan jual beli bukti kepemilikan karbon dalam bentuk sertifikat yang dinyatakan dalam 1 (satu) ton CO2.
Baca Juga: Mengenal Hamas, Pelaku Serangan ke Israel dan Picu Konflik Terkini
Terkait Muswil PPI Aceh, Menteri Siti mengatakan, pihaknya memandang Persatuan Insinyur Indonesia dapat memainkan peran penting dalam pembangunan LHK karena merupakan wadah bersinergi para Insinyur Indonesia untuk mengembangkan kompetensi yang strategis di dalam masyarakat serta memberikan kontribusi nyata pada pembangunan nasional.
Baca Juga: Israel 'Dibantai' Hamas, Elon Musk Berkomentar
“Upaya pelembagaan profesi insinyur kehutanan perlu terus diakselerasi dan menjadi perhatian secara sungguh-sungguh. Insinyur Kehutanan adalah profesi penting dalam transisi menuju net zero emission (NZE) melalui sejumlah penemuan atau inovasi dan implementasinya,” ujar Menteri Siti.(ati)