Krjogja.com - YOGYA - Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang diketuai oleh Liena Sofiana SKM MSc bersama dengan mahasiswa KKN UAD A.89 dan bekerjasama dengan Kemantren Ngampilan Kota Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan pendampingan.
Liena Sofiana SKM MSc, Jumat (15/12/2023) mengatakan, kegiatan pendampingan akan pentingnya pemenuhan gizi tinggi protein bagi balita yang berisiko stunting. Kegiatan ini telah dilaksanakan, Minggu (10/12/2023) lalu berlangsung di Aula Kemantren Ngampilan dengan sasaran ibu balita dan kader kesehatan sebanyak 50 orang. Kegiatan ini dibuka Anif Luhur Kurniawan SIP selaku Mantri Pamong Praja dan Muhammad Azim Rozi selaku Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ngampilan.
Baca Juga: Ditanya Gus Iqdam Perawan Atau Janda, Jamah Ini Pingen Punya Istri Berkriteria PBB
Menurut Liena Sofiana, kegiatan edukasi ini diberikan pemahaman mengenai stunting, cara pencegahannya, dampak yang ditimbulkan baik jangka pendek maupun jangka Panjang dan praktek mengolah makanan. Pada sambutan Mantri Pamong Praja Ngampilan menyebutkan, pentingnya edukasi diberikan kepada masyarakat secara berkelanjutan dapat membuka wawasan, kesadaran dan perilaku yang baik dalam pemenuhan gizi sebagai upaya pencegahan stunting.
Sepengetahuan Liena Sofiana, pencegahan stunting tidak hanya dilakukan saat masa kehamilan namun harus dimulai sejak dini yaitu saat masih remaja. Pemenuhan gizi seimbang sejak remaja sangat penting, namun saat ini banyak ditemukan remaja yang mengalami anemia.
Baca Juga: November 2023, Honda Catatkan Penjualan 10.165 Unit
"Konsumsi tablet Fe merupakan salah satu cara untuk mengendalikan anemia bagi remaja. Namun apabila balita telah memiliki risiko tinggi stunting maka penanganannya melalui pemberian makanan dengan tinggi protein," ujarnya saat memberikan materi tentang stunting.
Sedangkan Yuniar Wardani SKM MPH PhD sebagai narasumber menyatakan; peran perempuan sangat penting dalam mendukung pengendalian stunting. Proses Pembangunan yang mengikut sertakan perempuan akan membawa dampak positif karena merupakan suatu tindakan yang efisien, dengan ikut sertanya perempuan dalam pembangunan memanfaatkan sumber manusia berpotensi salah satunya rufas dan fungsi dalam mendukung kehidupan keluarga melalui pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga.
Baca Juga: 1.312 Satlinmas Terima Insentif Rp 300 Ribu Per Orang
Pada sesi terakhir kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini disampaikan pentingnya kreativitas ibu dalam mengelola makanan dan mendemonstrasikan makanan yang disukai oleh anak-anak yang dipraktekkan secara langsung oleh peserta.
Sementara itu, Tis’a Salma Muthiah SGz MPH mengingatkan, makanan yang bergizi tidak harus selalu mahal, namun bisa didapatkan dengan mudah dan terjangkau seperti contoh ikan teri mejadi salah satu ikan setara dengan ikan salmon karena mengandung kalsium dan protein yang tinggi serta kaya akan asam lemak omega-3.
Ditambahkan Budi Santoso, Ketua Panitia Kegiatan, melalui kegiatan edukasi pentingnya pencegahan stunting diharapkan dapat bermanfaat bagi masayarakat dan dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.(Jay