KRJOGJA.com - BLITAR - Ninja adalah jagoan beladiri asal jepang. kemampuan untuk bertanding dan adu ktangkasan dalam menumpas musuh atau kejahatan patut diacungi jempol. Sosok ninja juga ahli menyusup dan serba misterius saat tampil dalam film atau manga (komik Jepang).
Sementara itu, kata ninja terbentuk dari dua kata yaitu nin (忍 ) dan sha (者 ) yang masing-masing artinya adalah tersembunyi dan orang.
Itu kalau di Jepang. Anak-anak era 80-90an di Indonesia juga banyak ninja yang memodifikasi sarung menjadi ala-ala ninja. Biasanya, waktu itu keisengan menjadi ninja ini kita bisa temukan di masjid-masjid atau muhola dan pondok pesantren, saat malam hari anak-aak iseng main ninja-ninjaan. Lantas, apa hubungan ninja dengan pengasuh Majelis Ta'lim Sabilu Taubah, Gus Iqdam?
Baca Juga: HAB ke-78, Kemenag Gelar Doa dan Sejuta Puisi untuk Palestina
Bagaimana jika sosok ninja sarung ini berada di tengah-tengah ribuan jemaah pengajian yang dipimpin oleh Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam, pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah?
Otomatis dia dipanggil diajak untuk dialog oleh Gus Iqdam.
Perbedaan dengan ninja di cerita komik Jepang, jika di sana sang ninja menyembunyikan jati dirinya di balik topeng dan pakaian khasnya, sampai kapanpun.
Namun ninja sarung ini pada detik-detik awal sudah membuka jatidirinya. Dia mengaku bernama Sahrul yang rumahnya juga tak terlalu jauh dari lokasi pengajian, di Kediri. Seperti tampak pada unggahan video TikTok akun @Jabbar Arrumbany.
Baca Juga: Refleksi Akhir Tahun, BPIP Genjot Banyak Program
"Assalamualaikum gus, kulo Sahrul gus, griyone caket mriki mawon," kaat si ninja, mengawali dialog dengan suami Ning Nila ini.
"ST jalur ninja," kata Sahrul
Laki-laki ini mengaku baru sekali ke markas Sabilu Taubah Blitar. Saat hendak menayakan alasan menggunakan cosplay ninja ini, Gus Iqdam terlanjur menanyakan adanya sebuah bungkusan kresek besar yang dibawa oleh Sahrul in, otomatis karena pertanyaannya beruntun, Sahrul lebih menjawab mengenai bungkusan berwarna lirik hitam putih tersebut.
Baca Juga: Orbituari Suprajarto, Sempat Tolak Jabatan Dirut BTN dan Ikut Membesarkan BRI
"Niki mbekto lombok kagem oleh-oleh njenengan gus," kata Sahrul.
"Oke siap, maturnuwun," ujar Gus Iqdam.