Krjogja.com - YOGYA - Tahun politik menjadi tantangan bagi masyarakat karena di tahun ini ada event penting bagi masa depan bangsa Indonesia. Pesta Demokrasi Pemilihan Umum. Pemilihan umum menjadi manifestasi dari butir keempat dasar negara Pancasila yang bunyinya “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”.
Selayaknya pesta, maka Pemilu ini harusnya dinikmati dengan riang gembira oleh segenap rakyat Indonesia. Hal tersebut disampaikan M. Afnan Hadikusumo Anggota MPR RI pada acara Sosialisasi Empat Pilar Bernegara Bersama dengan PD Muhammadiyah Kota Yogyakarta, di Rumah Makan Ayam Goreng Ny Suharti (22/1/2024).
"Dalam beberapa hari ini, media luar negeri seperti The New York Times, The Guardian, dan The West Australian dalam artikelnya mengkhawatirkan turunnya kepercayaan publik terhadap sistem demokrasi di Indonesia. Menurut mereka hal ini diindikasikan dengan kecenderungan kecurangan Pemilu, di tengah banyaknya analisis yang menggambarkan kondisi mengkhawatirkan tentang pembatasan kebebasan sipil dan penegakan hukum yang cenderung diskriminatif sehingga akan membawa pada indeks kebebasan yang terjun bebas," ungkap Afnan.
Baca Juga: Lirik Lagu 'Bojo Biduan' Dipopulerkan Shinta Arsinta feat Vita Alvita, Lengkap dengan Terjemahannya
Untuk mengantisipasi persepsi publik terhadap peluang kecurangan yang mungkin terjadi dan semakin berkembang, Afnan mengharapkan presiden dan jajaran pemerintah untuk senantiasa menjaga netralitas dalam Pemilu 2024.
Diharapkan implikasinya akan meningkatkan kepercayaan publik dalam maupun luar negeri terhadap sistem demokrasi dan menguatkan legitimasi pemerintahan pasca Pemilu.
Ditambahkan Afnan, hasil dari Pemilu yang sebentar lagi dihelat, nantinya diharapkan dapat menyelesaikan berbagai persoalan yang kini dihadapi bangsa Indonesia. Pemimpin baru sebagai harapan untuk mewujudkan Indonesia maju harus mampu mencerminkan serta bekerja menuju arah tersebut.
Baca Juga: Profil Desa Panggungharjo yang Disebut Maju oleh Mahfud MD
"Untuk itu, seluruh elemen bangsa ini harus bertekad berjuang sekuat tenaga untuk berpartisipasi aktif dalam Pemilu 2024 memilih pemimpin Indonesia yang terbaik agar Indonesia mampu mencapai masa depan yang gemilang, bersatu, berdaulat, adil dan makmur," tandas Afnan.
Sementara, Ketua PD Muhammadiyah Kota Yogyakarta Drs M Achid Widi Rahmanto dalam presentasinya menyampaikan bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi massa dalam Pemilu ini memiliki sikap yang independen.
Dalam artian Muhammadiyah tidak mempunyai ikatan kelembagaan dengan organisasi politik manapun.
Baca Juga: BPJ dan Jumat Gombrong Hidupkan Sportainment Liga Basket Indonesia
"Independen makna lainnya adalah merdeka, tidak terpengaruh pejabat publik maupun pemilik modal. Kendati demikian dalam Amanat Muktamar ke-48 di Solo pada 2022 menyatakan perlunya mengirim kader Muhammadiyah ke lembaga-lembaga negara baik legislatif, eksekutif, maupun yudikatif," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini Achid juga mengingatkan bahwa Muhammadiyah memiliki peran yang sangat besar berkaitan dengan penyelenggaran pemilu.
Peran tersebut berkaitan dengan menyadarkan masyarakat betapa pentingnya hak suara yang dimiliki, sehingga hak pilih harus digunakan secara bijaksana.
"Masyarakat untuk jangan sampai melakukan tindakan-tindakan yang termasuk dalam pelanggaran pemilu hanya demi mendukung bakal calon yang mereka beri simpati lebih. Peran tersebut dapat dilakukan melalui banyak cara, salah satunya adalah melalui sosialisasi kegiatan pemilu kepada masyarakat yang awam, terlebih mengenai adanya tindakan-tindakan yang termasuk dalam kegiatan pelanggaran pemilu yang dilarang oleh peraturan pemilu. Dengan demikian, maka masyarakat akan lebih berhati-hati untuk bertindak," pungkasnya. (*)