Krjogja.com SUKOHARJO Pemkab Sukoharjo berencana menggelar Operasi Pasar (OP) dengan menyediakan bahan pokok pangan. Rencana dibuat sebagai antisipasi melonjaknya harga kebutuhan pokok pangan saat puasa Ramadan hingga Lebaran nanti. OP akan digelar apabila dibutuhkan dengan terus memantau kondisi stok dan perkembangan harga dipasaran.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Jumat (1/3) mengatakan, Pemkab Sukoharjo masih terus melakukan pemantauan stok dan harga kebutuhan pokok pangan dipasaran. Hal ini dilakukan mengingat adanya kenaikan harga dan dikeluhkan masyarakat.
Kondisi tersebut dikhawatirkan masih akan terus terjadi pada saat puasa Ramadan hingga Lebaran nanti. Sebab di momen tersebut dipastikan permintaan kebutuhan bahan pokok pangan masyarakat mengalami peningkatan.
Hal ini dikhawatirkan bisa memicu gejolak di masyarakat. Sebab stok menjadi terbatas dan harga mengalami lonjakan tinggi. Karena itu disiapkan antisipasi sejak dini salah satunya dengan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman kantor Mal Pelayanan Publik (MPP) Sukoharjo.
GPM juga diperluas kegiatannya sampai ditingkat desa dan kelurahan. Hal ini dimaksudkan untuk mendekatkan bahan pokok pangan di masyarakat agar mudah dan murah dibeli.
"OP menjadi jalan terakhir untuk menyediakan stok bahan pokok pangan dengan harga murah. Namun demikian, tetap kami siapkan OP saat puasa Ramadan dan Lebaran nanti karena memang permintaan masyarakat tinggi. Sekarang dimaksimalkan menggelar GPM," ujarnya.
Pemkab Sukoharjo akan melibatkan Bulog Surakarta dalam menggelar kegiatan GPM. Termasuk nanti pelaksanaan OP pada saat puasa Ramadan dan Lebaran.
Bulog Surakarta sengaja dilibatkan Pemkab Sukoharjo sebagai pihak penyedia barang bahan pokok pangan. Kebutuhan tersebut seperti beras, gula pasir, minyak goreng dan lainnya.
"Terus kami koordinasikan dengan Bulog Surakarta. Pemkab Sukoharjo masih melakukan pemantauan stok dan harga bahan pokok pangan melibatkan dinas terkait," lanjutnya.
Pemkab Sukoharjo apabila nanti jadi menggelar OP maka akan menentukan jadwal dan tempat pelaksanaan. OP diharapkan tidak hanya menyediakan stok bahan pokok pangan untuk masyarakat saja, melainkan juga dengan harga murah. "Termasuk menekan kenaikan harga agar terus turun dan bisa dijangkau masyarakat," lanjutnya.
Kebutuhan beras di wilayah Solo Raya dipastikan cukup. Bulog Surakarta sudah menyiapkan stok sebanyak 15.000 ton beras dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sampai menjelang Lebaran. Stok beras akan ditambah melalui penyerapan hasil panen padi petani pada akhir Maret dan awal April mendatang.
Wakil Pimpinan Cabang Bulog Surakarta Andrew Ramadhan Shahab, mengatakan, stok beras yang dimiliki Bulog Surakarta sekitar 14.000-15.000 ton dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat selama puasa Ramadan hingga Lebaran mendatang.
Stok beras tersebut masih disimpan Bulog Surakarta disejumlah tempat salah satunya di Gudang Bulog Telukan Grogol Sukoharjo. Bulog Surakarta menganggap stok beras tersebut cukup dalam dua tiga bulan kedepan.
Bulog Surakarta akan menambah stok beras melalui penyerapan hasil panen padi petani lokal di Solo Raya. Diharapkan hasil panen padi melimpah sehingga menambah banyak stok beras.
"Stok beras kami cukup sekitar 14.000-15.000 ton sampai menjelang Lebaran. Angka itu cukup dan akhir Maret atau awal April sudah panen padi petani lokal di Solo Raya. Bulog Surakarta akan bergerak melalui penyerapan panen," ujarnya.
