Harga Cabai Naik, Pasokan Pedagang Terganggu Cuaca Ekstrem

Photo Author
- Selasa, 28 Mei 2024 | 16:45 WIB
Petani memanen cabai di lahan. (KR/ dok)   (Zaini Arrosyid)
Petani memanen cabai di lahan. (KR/ dok) (Zaini Arrosyid)


KRjogja.com - SUKOHARJO - Harga cabai merangkak naik ditengah kondisi peralihan cuaca ekstrem masuk musim kemarau. Akibatnya pasokan pedagang terganggu karena kiriman dari petani berkurang. Kenaikan harga dimungkinkan masih akan terjadi saat puncak kekeringan.

Pedagang Pasar Kartasura Suyamti, Selasa (28/5/2024) mengatakan, harga cabai saat ini masih tinggi dan cenderung merangkak naik. Penyebabnya karena stok barang di pedagang terbatas. Hal ini terjadi karena pasokan cabai segar dari petani dan pengepul berkurang.

Kenaikan harga cabai sekarang terpengaruh peralihan cuaca dari musim hujan ke kemarau. Suhu udara panas sangat berpengaruh pada kondisi tanaman cabai menjadi kering dan panen tidak maksimal.

Baca Juga: 'Penjaga' Subak di Tampaksiring Ceritakan Alasan Tetap Bertani, Karma dan Warisan Leluhur

Harga cabai yang merangkak naik seperti terjadi pada jenis cabai merah besar teropong naik Rp 1.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 42.000 per kilogram menjadi Rp 43.000 per kilogram, cabai merah keriting naik Rp 2.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 38.000 per kilogram menjadi Rp 40.000 per kilogram.

Harga cabai jenis lainnya masih stabil tinggi yakni rawit merah Rp 30.000 per kilogram dan rawit hijau Rp 25.000 per kilogram. Harga kedua jenis cabai tersebut sebelumnya sempat naik tinggi diatas Rp 40.000 sebelum akhirnya kembali turun setelah petani panen raya.

"Harga cabai merangkak naik karena pengaruh hasil panen petani tidak maksimal akibat musim kemarau. Cuaca panas membuat tanaman kering," ujarnya.

Suyamti mengatakan, pasokan cabai segar didapat dari petani sejumlah daerah seperti Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar dan Magelang. Barang yang didapat distok dan sering tidak bisa langsung habis.

"Kulakan cabai sekarang dibatasi karena memang dari petani terbatas. Juga karena terlalu banyak stok rawan rusak dan rugi," lanjutnya.

Pedagang Pasar Ir Soekarno Sukoharjo Suwarti mengatakan, selain cabai, harga bawang merah dan bawang putih masih tinggi. Penyebabnya sama karena pasokan dari petani terbatas terpengaruh peralihan cuaca masuk musim kemarau. Suhu udara panas berdampak pada kondisi tanaman menjadi cepat kering dan panen tidak maksimal.

Baca Juga: Ratusan Ekor Ternak Sapi di Pasar Hewan Bekonang Diperiksa

Harga bawang merah sekarang dijual Rp 48.000 per kilogram, bawang putih shin chung Rp 39.000 per kilogram, bawang putih jenis kating Rp 44.000 per kilogram. Harga tertinggi terjadi pada bawang bombay Rp 70.000 per kilogram.

"Harga bawang bombay naik paling tinggi Rp 70.000 per kilogram. Sebelumnya harganya sekitar Rp 40.000-Rp 50.000 per kilogram," ujarnya.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono mengatakan, harga kebutuhan pokok pangan khususnya jenis sayuran ikut terpengaruh pada peralihan musim. Cuaca panas sangat berpengaruh pada kondisi tanaman. Namun demikian, musim kemarau sekarang belum terasa dampaknya pada kegagalan panen. Petani masih bisa panen dan hasilnya dijual ke pasaran.

"Harga masih relatif stabil dan memang ada kenaikan tapi masih terkendali. Harga salah satunya dipengaruhi perubahan cuaca," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X