Pemprop Jateng Gulirkan Program Tukar Sampah Organik dengan Susu

Photo Author
- Jumat, 7 Juni 2024 | 07:30 WIB
 Program Tukar Sampah Organik dengan Susu  (istimewa)
Program Tukar Sampah Organik dengan Susu (istimewa)


Krjogja.com - Wonogiri - Guna menyehatkan bangsa di Kecamatan Baturetno, Wonogiri, Jawa Tengah (Jateng) digulirkan program tukar sampah organik dengan susu

Kalbe Corporate Sustainability Senior Manager, Abi Nisaka, dalam keterangan pers, Kamis (6/6) mengatakan program ini untuk menangani atau menurunkan angka stunting (tangkes) di kecamatan tersebut yang terbilang tinggi dan binaan pihaknya.

Dia menjelaskan tingginya angka stunting atau tagkes di Wonogiri salah satunya Kecamatan Baturetno sebagaimana disampaikan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo (Jekek). Angka kasus tangkes di sana mengalami kenaikan sejumlah 10,9%. Peningkatan angka kasus tengkes di Kabupaten Wonogiri turut didukung angka penimbangan anak yang hampir mencapai 100%, yakni 92%.

Baca Juga: Kontribusi Indonesia dalam Penyusunan Standar International Carbon Capture Storage

"Ini kurang 8% dari 45 ribu anak, yaknis ekitar 300-400 anak tidak menimbang. Kalbe merasa perlu untuk peduli dan mengambil peran terhadap isu tengkes yang menjadi agenda nasional bagi seluruh pemangku kepentingan,” katanya.

Kalbe Corporate Sustainability Assistant Manager SFD, Arie Wibowo, menjelaskan, program inovasi sosial juga menjadi solusi atas permasalahan tengkes dan sampah organik di Kecamatan Baturetno.

Menurutnya ada beberapa dusun di Kecamatan Baturetno yang menjadi sasaran Kalbe, yakni Sendang, Boto, Nglampeng, dan Gamping yang merupakan binaan Kalbe yang juga dialiri akses air bersih.

“Program ini juga menjadi win-win solution atas permasalahan sampah organik dan juga menjadi inisiatif yang baik untuk menekan angka tengkes,” ujar Arie.

Baca Juga: Fintech Komunal Sukses Adakan Pameran Deposito BPR Pertama di Indonesia

Program inovasi sosial yang diinisiasi oleh Kalbe dipusatkan di pusat paguyuban warga masyarakat binaan. Matheus Dwi Pramono, salah satu penggerak program ini menjelaskan mekanisme pengumpulan sampah untuk mendapatkan susu. “Warga membawa sampah organik sisa makanan. Selanjutnya, sampah tersebut ditimbang dan warga akan mendapatkan produk susu Kalbe,” katanya.

Ketua Paguyuban Tirta Asri di Dusun Sendang, Desa Watuagung, Theo, menambahkan, sampah organik yang dikumpulkan, dijadikan bahan baku program pengolahan sampah berbasis lingkungan yang juga diinisiasi oleh Kalbe. “Selanjutnya, hasil pengolahan sampah tersebut dijual untuk menjadi modal penyediaan produk susu,” ujarnya.

Baca Juga: Ojek Online Lokal Siap Temani Pasien di Rumah Sakit

Salah satu warga Baturetno, Yayu, mengaku terbantu atas program inovasi sosial yang diinisiasi Kalbe. Pasalnya, sebelum ada program ini banyak sampah makanan yang terbuang percuma. “Terima kasih Kalbe yang bisa membantu permasalahan sampah ini. Saya juga bisa mendapatkan susu untuk saya konsumsi,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Wonogiri juga mendukung atas program inovasi sosial yang dilakukan kepada warga masyarakat, utamanya dalam menekan jumlah kasus tengkes. (Ati)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X