Krjogja.com, YOGYA - Tim pengabdian kepada masyarakat Departemen Dermatologi & Venereologi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) mengadakan kegiatan pengabdian pada sekolah binaan, kali ini di MAN 1 Yogyakarta, Selasa (11/6/2024).
Ketua tim pengabdian, dr Agnes Rosarina Prita Sari MPhil SpDVE menuturkan, kegiatan pengabdian kali ini berupa penyuluhan kesehatan remaja terintegrasi untuk sekolah binaan, dengan sasaran siswa kelas 10. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan pengabdian yang sudah dimulai dua tahun yang lalu.
"Setelah sosialisasi, maka kini kita akan mengkader siswa-siswa sekolah binaan menjadi pendidik sebaya (peer educator) untuk kesehatan remaja," katanya kepada Krjogja.com di sela kegiatan yang digelar di aula sekolah. Turut hadir Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs H Wiranto Prasetyahadi MPd dan sejumlah guru.
Agnes Rosarina Prita Sari yang akrab disapa dokter Ita menjelaskan, dalam kegiatan ini, para siswa mendapatkan penjelasan yang benar dari pakar-pakar RSUP Dr Sardjito dan FK-KMK UGM mengenai kesehatan kulit, reproduksi, nutrisi dan psikiatri. Selain itu juga mendapat materi tentang health konten kreator.
Lebih lanjut dikatakan dokter Ita, setelah kegiatan, pihaknya juga akan mengadakan lomba konten kreator tentang kesehatan remaja. "Jadi setelah mendapat penjelasan yang benar tentang kesehatan remaja dan dilatih cara membuat konten kreator kesehatan. Siswa akan membuat video tentang itu yang diunggah di platform Instagram atau Tiktok untuk dilombakan," tuturnya.
Koordinator Pengabdian Masyarakat Departemen Dermatologi dan Venereologi FK-KMK UGM dr Alessandro Alfieri MMedSc SpDVE mengatakan, dalam proses pembuatan konten video tersebut, siswa harus membuat kelompok. Dengan begitu, akan terjadi proses diseminasi, yakni siswa (peer educator) akan membagikan pengetahuannya kepada teman yang lain. "Video yang telah diunggah ke media sosial juga bisa diakses oleh masyarakat luas di seluruh Indonesia," katanya.
Alessandro menambahkan, keberadaan peer educator di sebuah sekolah sangat penting. Pasalnya siswa kerap terkendala/malu menyampaikan keluhan kesehatannya yang dianggap tabu kepada orang tua atau guru. Peer educator yang merupakan teman sebaya bisa memberikan pendampingan yang baik. "Kegiatan ini akan kita teruskan ke sekolah-sekolah binaan kami. Diharapkan program peer educator berkembang ke seluruh sekolah-sekolah di Yogyakarta dan nasional," harapnya.
Kepala MAN 1 Yogya Drs Wiranto Prasetyahadi MPd menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, setelah mengikuti penyuluhan ini siswa akan lebih peduli dengan kesehatan remaja seperti kulit, reproduksi dan nutrisi. Terlebih lagi diajari cara membuat konten kreator, yang sangat digemari anak. "Kegiatan ini sangat positif, diharapkan hasilnya bisa ditularkan ke siswa lain dan masyarakat luas," katanya. (Dev)