Kejelian Membaca Peluang, Potensi Bisnis Lokal Bersifat UMKM

Photo Author
- Sabtu, 27 Juli 2024 | 20:48 WIB
 Bincang Bisnis dan Pelatihan Memasak Mie Ayam diselenggarakan mahasiswa MM - UAD di Masjid Al Barokah - Kleben Kuncen Yogyakarta.   ( Foto - Jayadi Kastari)
Bincang Bisnis dan Pelatihan Memasak Mie Ayam diselenggarakan mahasiswa MM - UAD di Masjid Al Barokah - Kleben Kuncen Yogyakarta. ( Foto - Jayadi Kastari)


Krjogja.com - Yogya Potensi bisnis sebenarnya ada di mana-mana, semua itu tergantung pengamatan dan kejelian membaca peluang. "Seperti halnya potensi bisnis di sekitar Masjid Al Barokah, Kleben Kuncen Wirobrajan, Kota Yogyakarta memiliki potensi bisnis bersifat Usaha Mikro Kecil dan Menengah/UMKM," kata Dr Aftoni Sutanto MM, dosen Pebimbing Program Pemberdayaan Umat (Prodamat) Mahasiswa Magister Manajemen (MM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Masjid Al Barokah, Kleben - Kuncen, Kota Yogyakarta, Sabtu (27/07/2024).

Kegiatan Bincang Bisnis dan Pelatihan Memasak Mie Ayam, direalisasikan Mahasiswa MM - UAD Kelompok 14 beranggotakan Nur Abdul Haris, Arif Rakhmanto, Stenli Lube dan Helvyn Angelika.

Menurut Aftoni Sutanto, potensi bisnis sekitar Masjid Al Barokah Kleben Kuncen yang bisa dikembangkan, diberdayakan bisnis bakso, mie ayam. "Kawasan di sini sebenarnya sudah padat penduduk, potensi dagang bakso dan mie ayam sangat prospektif," ujar Aftoni Sutanto juga Ketua Bidang Ekonomi dan Sosial Pimpiman Ranting Muhammadiyah Kuncen Yogyakarta.

Untuk itulah, kegiatan Prodamat tidak hanya sekadar bincang bisnis, diteruskan pelatihan memasak mie ayam, dari pelaku dagang mie ayam, Martono - Kliwon. Program ini juga mendapat dukungan PRM Kuncen Cabang Wirobrajan Kota Yogyakarta, Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Cabang Wirobrajan Kota Yogyakarta, Takmir Masjid Al Barokah, Lendi Jogja, Mie Ayam Pak Kliwon.

Baca Juga: Kementan Dukung Sarihusada Dampingi Peternak Sapi Perah Lereng Merapi

Sedangkan Nur Abdul Haris, Ketua Pelaksana Prodamat MM mengatakan, proses bisnis bisa dipelajari terlebih dahulu, selain memiliki modal, bagaimana potensi, kemampuan, keahlian yang dimiliki, strategi yang diterapkan. "Tak kalah pentingnya keberanian untuk memulai berbisnis atau berdagang dengan segala kelebihan dan kekurangan," ujarnya.

Dijelaskan Nur Abdul Haris, kegiatan Prodamat ini diselenggarakan Mahasiswa Magister Manajemen (MM) UAD bekerjasama dengan Bidang Ekonomi Sosial Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kuncen Yogyakarta. Kegiatan tersebut diberi pengantar dirinya, sambutan Dr Aftoni Sutanto MM selaku Dosen Pembimbing Prodamat.

Dalam momentum tersebut dilakukan Bincang Bisnis dan Pelatihan Masak Mie Ayam. Pelatihan mie ayam menghadirkan narasumber Martono. "Pak Martono mengenalkan dan praktik membuat mie ayam secara langsung. Hasil praktik mie ayam dinikmati peserta yang hadir Bincang Bisnis," ujar Nur Abdul Haris.

Baca Juga: Tinggal Klik! Link Live Streaming Semifinal AFF Indonesia U-19 vs Malaysia U-19 


Sebelumnya, Martono saat berbagi pengalaman menyebutkan, berdagang mie ayam itu perlu kerja keras, ketekunan. Dirinya awalnya berdagang mie ayam dengan label 'Pak Kliwon' di Jakarta tahun 1982 -1989. Tahun 1990 mulai berdagang di Yogyakarta sampai sekarang. Bahkan bisa berkembang dengan memproduksi mie ayam sendiri. "Selain tekun bekerja, berdagang jangan lupa bersedekah, adaptasi sosial, mengikuti perkembangan zaman, terutama sadar teknologi." katanya.(Jay)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X