Fadli Zon menyebut, sudah ada 149 negara yang mengakui negara Palestina dan kini mendukung Palestina menjadi negara anggota PBB. Semoga dalam waktu dekat Palestina dapat menjadi negara yang merdeka. Selain itu, dalam waktu dekat diharapkan makin banyak negara lain yang ikut mendukung Palestina. Indonesia adalah negara yang paling konsisten untuk tidak melakukan hubungan diplomatik dengan Israel. Hal itu merupakan konsekuesi dan komitmen Indonesia untuk menghapuskan penjajahan di atas dunia.
"Parade Puisi untuk Gaza adalah solidaritas para sastrawan dan seniman Indonesia bagi warga Gaza. Warga Indonesia tidak akan berhenti menyuarakan solidaritas sampai Palestina merdeka. Indonesia akan terus membantu perjuangan Palestina bertahan terhadap penjajahan yang tengah dihadapi,” pungkas Fadli Zon.
Turut hadir dalam kegiatan Parade Baca Puisi untuk Gaza, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair S. M. Alshun. Dalam sambutannya ia mengapreasi negara Indonesia yang selalu bersama dan berjuang dengan Palestina. Perjuangan bukan dengan mengangkat senjata, melainkan, melalui diplomasi dan menyuarakan kemerdekaan Palestina melalui banyak organisasi dunia.“Suara Indonesia selalu ada. Saya mewakili Palestina mengucapkan terima kasih atas solidaritas pemerintah dan masyarakat Indonesia,” imbuh Zuhair.
Baca Juga: Rofik Wahyu Hidayat, Mahasiswa Sekolah Vokasi Undip Juara Pilmapres 2024
Zuhair menuturkan, Palestina selalu mencari kedamaian, namun krisis perang masih terjadi. Palestina memiliki hak untuk merdeka dan Yerusalem sebagai bagian penting dari Palestina pasti kembali ke pangkuan. Komunitas-komunitas internasional terus melakukan perjuangan untuk menyuarakan kemerdekaan atas Palestina.
“Sayangnya, banyak politikus yang tidak peduli dan banyak aksi demonstrasi sudah dilakukan, baik di Amerika dan Eropa. Namun, para politisinya tidak menanggapi, bahkan Presiden Amerika, Joe Biden menyatakan untuk bersama Israel,” sambungnya.
Lebih lanjut, Zuhair menilai Palestina memiliki hak untuk berjuang dan melawan sampai mendapat kemerdekaan. Tanah Palestina harus bebas dari penjajahan dan Yerusalem kembali ke naungan Palestina. “Oleh karena itu, warga Palestina akan terus berjuang sampai Palestina memperoleh kemerdekaannya atas penjajahan. Terima kasih atas dukungan Indonesia bagi Palestina,” tutup Zuhair.
Baca Juga: Ajarkan Toleransi Beragama Sejak Dini, KUMBANG Gelar Lomba Mewarnai dengan Piala GKR Hemas
Selanjutnya, Taufiq Ismail, salah satu penggagas acara ini, menekankan pentingnya menyuarakan persoalan kemanusiaan di Palestina secara terus-menerus. Parade Puisi untuk Gaza ini merupakan bagian dari upaya komunitas internasional untuk mendesak Israel agar segera mengakhiri pendudukannya di wilayah Palestina, termasuk menarik diri dari Jalur Gaza dan memulihkan wilayah-wilayah Palestina yang telah diduduki.
Puisi adalah suara kemanusiaan. Melalui puisi ini kita menyampaikan pesan perdamaian dan solidaritas kepada dunia. Kita berharap agar suara-suara ini dapat menjadi bagian dari tekanan internasional yang mendesak Israel untuk menghormati hak-hak rakyat Palestina dan mengakhiri penderitaan mereka,” ucap Taufiq.
Parade puisi ini tidak hanya menjadi wadah ekspresi bagi para sastrawan dan budayawan, tetapi juga menjadi pengingat bahwa perjuangan untuk kemerdekaan dan hak asasi manusia adalah tanggung jawab bersama. Melalui karya-karya sastra, semangat solidaritas dan perjuangan untuk keadilan dapat terus disuarakan dan dihidupkan.(ati)