KRjogja.com - YOGYA – Pemda DIY menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY guna mendorong optimalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam pengadaan barang dan jasa melalui e-katalog. Mengingat peluang UMKM berkembang lebih besar apabila menjadi penyedia dalam e-katalog yang dimiliki Pemda DIY kedepannya.
Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang UMKM dan Digital Marketing Kadin DIY Hermawan Ardiyanto mengatakan Kadin DIY mendorong secara masif UMKM bisa masuk e-katalog Pemda DIY. Sehingga belanja dari Pemda DIY diharapkan bisa terealisasi 40 persen bagi UMKM kedepannya.
“Namun sayangnya UMKM DIY masih mempunyai keterbatasan terkait e-katalog. Artinya pengetahuan e-katalog masih kurang dan secara teknis mereka perlu bimbingan. Kadin DIY merasa perlu memfasilitasi UMKM biar mereka segera masif masuk e-katalog,” kata Hermawan, disela kegiatan Bincang Produktif Bersama Kadin DIY, di The Atrium Hotel and Resort Yogyakarta, Senin (29/7/2024) petang.
Baca Juga: Pasokan Petani Berkurang, Harga Cabai Rawit Merah Terus Naik
Hermawan menyampaikan zaman sekarang seharusnya tidak ada kendala berarti, platform yang ada juga mudah untuk dipelajari. Tetapi belum banyak yang mengetahui soal e-katalog ini. Tantangan kedua masih ada stigma negatif, jika menjadi rekanan pemerintah. UMKM mempunyai stigma negatif ribet sekali menjadi rekanan pemerintah serta berbagai macam hal-hal non teknis.
"Sejatinya e-katalog tersebut hadir untuk memudahkan pelaku UMKM mengembangkan usahanya. Selain itu dengan e-katalog, akan lebih transparan. Dalam hal ini, Kadin DIY berupaya menjadi fasilitator.dan penengah untuk UMKM dan pemerintah. Kadin DIY pun meyakini produk yang dihasilkan UMKM memiliki kualitas yang bagus," tandasnya.
Kadin DIY siap mendampingi dan mengadvokasi seluruh OPD yang ada di lingkungan Pemda DIY untuk belanja di e-katalog anggota Kadin. Kadin artinya punya tanggung jawab melakukan kurasi UMKM ini karena layak menjadi penyedia jasa, yang bisa ditunjuk pemerintah. Dengan demikian permasalah kemiskinan dan sebagainya di DIY bisa diselesaikan jika belanja maksimal UMKM.
Baca Juga: Operasi Patuh Candi, Satlantas Polres Sukoharjo Tindak 1.790 Pelanggar Lalu Lintas
"UMKM yang melek e-katalog masih sangat minim saat ini. Contohnya dari ribuan pelaku usaha Kecil dan Menengah saja, dapat dikatakan baru ratusan yang memahami e-katalog. Padahal potensi belanja dari pemerintah sangat besar. Hal tersebut semestinya bisa ditangkap para pelaku UMKM. Dalam situasi seperti ini, pengungkit pertumbuhan ekonomi ya memang 60 persen belanja pemerintah, 40 persennya baru belanja swasta,” terangnya.
Melihat banyak pelaku UMKM belum mengetahui e-katalog ini, Kadin DIY akan terus melakukan sosialisasi. Selain sosialisasi, pihak Kadin DIY juga akan mengadakan business matching. Dinilainya berbagai kebutuhan yang diperlukan oleh OPD, UMKM bisa menyediakan. “Mau belanja apa, mebel, seragam, makanan minuman, itu ada semua,” ujar Hermawan.
Kepala Biro Pengembangan Infrastruktur Wilayah dan Pembiayaan Pembangunan Setda DIY Yudi Ismono mengakui masih sedikit pelaku UMKM di DIY yang masuk e-katalog. Padahal baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah saat ini tengah gencar mempromosikan dan mendorong pemanfaatan produk dalam negeri.
Baca Juga: Sundut Rokok ke Muka, 7 Anggota Perguruan Silat Tersangka
“Kita ambil sampling peserta sekarang ini, kurang lebih 100. Ketika memperkenalkan e-katalog banyak yang tidak tahu. Yang sudah ke e-katalog tadi ada testimoni, keuntungan bisa 100 persen. Ini kita harapkan UMKM naik kelas, tidak hanya dikenal di Indonesia, tapi di luar negeri,” imbuhnya.
Yudi menjelaskan e-katalog sebagai salah satu wadah untuk menjual produk dan memberi manfaat yang besar.bagi UMKM. Produk yang ada di e-katalog mempunyai peluang untuk dikenal pasar lebih luas.jadi tidak hanya di DIY tetapi sampai luar negeri. Pihaknya berupaya terus mendorong UMKM agar masuk e-katalog.
"Mulai dari pendampingan awal, hingga produk tayang di e-katalog dilakukan. Dinamika transaksi pun akan menjadi perhatian. Semisal ada kendala sekian waktu produk sudah tayang, tapi tidak laku, kami lakukan proses matching dengan penyedia bersangkutan,” pungkasnya. (Ira)