Krjogja.com - Jakarta - RS Siloam ASRI di Jakarta dikenal sebagai salah satu rumah sakit swasta terkemuka di Indonesia yang berhasil melakukan lebih dari 400 kasus transplantasi ginjal. Keberhasilan ini selain hasil penerapan teknologi dan metode medis terkini, tetapi juga berkat kolaborasi tim multidisiplin yang solid serta standar prosedur medis yang tinggi.
Berikut ini adalah pembahasan lebih lanjut beberapa inovasi medis yang diterapkan di RS Siloam ASRI, tantangan yang dihadapi, dan kontribusi rumah sakit ini terhadap masyarakat dan sistem kesehatan di Indonesia yang dipaparkan 3 (tiga) dokter spesialis yaitu Prof. DR. dr. Nur Rasyid, Sp.U (K), Prof. Dr. dr. Endang Susalit, Sp.PD-KGH, FINASIM, dan dr. Ina Zarlina, Sp.A (K).
Inovasi Medis dalam Prosedur Transplantasi Ginjal di RS Siloam ASRI
Sejak dimulai program transplantasi ginjal pada tahun 2017, RS Siloam ASRI telah menerapkan metode laparoskopi intraperitoneal untuk pengambilan ginjal dari pendonor hidup dan tidak pernah lagi menggunakan metode konvensional operasi terbuka (dengan sayatan besar). Metode laparoskopi intraperitoneal, yang hanya memerlukan sayatan kecil 1-2 cm sebanyak 3-4 buah, mengurangi risiko komplikasi mencederai organ vital di sekitar ginjal.
Baca Juga: Menag Resmikan Pusat Literasi Islam dan Percetakan Quran Berkelas Dunia
“Pengembangan lebih lanjut sejak tahun 2020 dilakukan teknik laparoskopi retroperitoneal ini mengurangi risiko komplikasi karena tidak mengganggu organ-organ intra abdomen lain seperti saluran pencernaan dan pembuluh darah utama,” ujar Prof. DR. dr. Nur Rasyid, Sp.U (K).
Pendonor yang menjalani prosedur ini juga merasakan pemulihan yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan metode operasi terbuka. Umumnya, mereka hanya membutuhkan waktu perawatan 2-3 hari dan bisa kembali beraktivitas normal dalam waktu seminggu setelah operasi.
Selain itu, untuk kondisi dengan keterbatasan donor, RS Siloam ASRI juga melakukan teknik canggih operasi bedah mikro yang menggabungkan 2-3 pembuluh darah arteri ginjal agar donor dengan variasi pembuluh darah bisa menjadi donor dan lama waktu penyambungan arteri sama dengan donor dengan arteri tunggal. Hal tersebut memperpendek warm ischemik dan meningkatkan keberhasilan transplantasi.
“Dengan penerapan inovasi-inovasi ini, RS Siloam ASRI dapat memberikan hasil yang lebih baik dan mengurangi risiko komplikasi pascaoperasi baik bagi pendonor maupun penerima,” tambah Prof. Nur Rasyid.
Baca Juga: Kalender Jawa 5 Desember 2024 Lengkap Penjelasan Neptu Kamis Legi, Hari Naas dan Hari Keberuntungan
Standar Prosedur Tinggi yang Diterapkan di RS Siloam ASRI
Keberhasilan transplantasi ginjal di RS Siloam ASRI didukung oleh standar prosedur tinggi yang diterapkan pada setiap tahap. Rumah sakit ini memiliki protokol ketat untuk seleksi pendonor dan penerima ginjal, serta prosedur medis yang disesuaikan dengan kondisi pasien.
Prosedur penapisan donor melalui team advokasi yg terlatih yg terdiri dari psikiater, medikolegal, etikolegal dan hukum, untuk menghindari terjadinya jual beli organ, selanjutnya apabila telah lolos dari team advokasi maka dilajutkan pemeriksaan menyeluruh pada pendonor, termasuk tes darah dan pemantauan fungsi ginjal untuk memastikan ginjal dalam kondisi optimal. Tim medis juga menjalankan tes untuk memastikan ginjal yang diterima dapat berfungsi baik dan tidak ditolak tubuh pasien.
Standar prosedur ini mencakup aspek medis dan komunikasi antara tim medis, pasien, dan keluarga. Sebelum melakukan tindakan, RS Siloam ASRI memberikan edukasi mendalam tentang transplantasi ginjal kepada pasien dan keluarga untuk mengurangi kecemasan dan memastikan pemahaman yang baik tentang proses sebelum dan sesudah prosedur. Pendekatan ini menciptakan lingkungan yang mendukung, berkontribusi pada keberhasilan prosedur.