Memenuhi Nazar, Didik Melon Berjalan Kaki 540 KM, dari Senayan Menuju Boyolali

Photo Author
- Selasa, 28 Januari 2025 | 20:40 WIB
Didik Haryadi (Melon) saat Melintasi Simpang Siaga Patung Kuda Boyolali. (Foto: Mulyawan)
Didik Haryadi (Melon) saat Melintasi Simpang Siaga Patung Kuda Boyolali. (Foto: Mulyawan)


KRjogja.com - BOYOLALI - Memenuhi nazar bila terpilih menjadi anggota DPR RI, Didik Haryadi (Melon) dari Partai PDI Perjuangan rela berjalan kaki sejauh 540 kilometer dari Senayan Jakarta menuju Boyolali.

Didik menjadi anggota DPR RI di Komisi XI memulai nazarnya sejak 1 Januari 2025 itu finish sampai di Boyolali dalam waktu 19 hari. Tepat pukul 11.00 WIB Didik tiba di Simpang Siaga Patung Kuda dengan dikawal dari simpatisan dan pendukung.

Ditemui di Simpang Siaga Boyolali, Didik mengatakan dalam perjalanan menghadapi banyak rintangan, mulai dari kaki lecet, kaki berair hingga Kejenuhan.

Baca Juga: 13 Siswa Tenggelam di Drini 9 Selamat, 3 Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian, Tim SAR Ungkap Upaya Evakuasi Korban

"Allhamdulilah, hari ini dengan mengucap syukur kepada Allah, saya berhasil melampaui apa yang saya rencanakan, yaitu menjalankan nazar saya berjalan kaki dari Senayan menuju Boyolali,” kata Didik, Selasa (28/1/2025).

Didik mengaku, pada hari ketujuh, ia sempat mengalami kejenuhan karena rutinitas perjalanan yang monoton.

“Kalau saya turun mental, pasti berhenti. Tapi saya kuatkan diri, nek wong Jowo, tak ampet (saya tahan, Red), dan akhirnya perjalanan bisa dilanjutkan,” kata dia.

Baca Juga: Polres Sukoharjo Tangkap Dua Pelaku Judi Capjikia di Gatak

Saat ditanya rintangan terberat, Didik mengatakan saat melintasi wilayah Kabupaten/Kota Semarang, terutama di jalur Mijen-Gunung Pati hingga Ungaran. Dengan trek menanjak dan menurun sejauh 32 kilometer, perjalanan ini menjadi ujian fisik dan mental yang berat.

"Medannya cukup berat, banyak tanjakan dan turunan," imbuhnya.

Selama perjalanan, Didik menggunakan satu sandal dan dua pasang sepatu. Sandalnya rusak, sementara sepatu-sepatunya remuk akibat jarak tempuh yang panjang." Sandal dan sepatu ini akan saya pajang sebagai pengingat perjuangan ini,” ujarnya.

Baginya, nazar ini adalah bentuk syukur atas apa yang telah ia capai dalam hidup.

Baca Juga: Cek Wilayah di Magelang, Ada Pengunjung Gunakan Bahu Jalan untuk Parkir

“Apa yang Allah berikan kepada saya sangat luar biasa, mengingat saya berasal dari keluarga biasa dan kurang mampu. Nazar ini adalah cara saya untuk bersyukur dan mengingatkan diri saya akan pentingnya berbagi," pungkasnya. (Mul)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X