Krjogja.com - YOGYA - Memperingati Dies Natalis ke-16 Universitas Respati Yogyakarta (Unriyo), Fakultas Ilmu Kesehatan menggelar kegiatan Pameran Inovasi Teknologi Kesehatan, pada 24 Januari 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 364 mahasiswa semester 5, berasal dari 6 program studi program sarjana dan diploma.
Pameran ilmiah yang telah diselenggarakan, menunjukkan bukti bahwa mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Unriyo mampu menciptakan dan mengembangkan karya dalam bidang teknologi kesehatan, terwujud dalam 64 produk inovatif yang dipamerkan.
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, Wahyu Rochdiat Murdhiono, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.J., menyampaikan bahwa ini merupakan tahun ke-6 kegiatan pameran terselenggara, dengan menampilkan berbagai macam prototype alat kesehatan, pangan fungsional, hingga permainan edukatif yang dirancang secara khusus untuk penggunanya.
"Produk-produk tersebut telah melalui proses pembelajaran selama 1 semester dan rangkaian bimbingan intensif dengan masing-masing dosen pendamping, yang melibatkan elemen kerja sama dan komunikasi interpersonal antar mahasiswa dari berbagai program studi kesehatan," ujarnya.
Ketua panitia kegiatan pameran inovasi teknologi kesehatan, Januar Rizki, S.Kep., Ns., M.Kep., menyebutkan bahwa di tahun ini, inovasi yang ditampilkan lebih beragam, jika sebelumnya sebagian besar pada teknologi pangan, namun kali ini meluas pada pada alat kesehatan.
Baca Juga: Kusnanto Dipercaya Pimpin FKJR, Ingin Mengembangkan Anggota Lewat UMKM
Satu contohnya, terdapat salah satu kelompok yang mengembangkan inovasi kruk portable untuk pengguna disabilitas, yang dirancang dengan bantalan ketiak yang empuk, sehingga memberikan kenyamanan bagi penggunanya.
Tidak hanya itu, dalam teknologi pangan pun juga mahasiswa lebih inovatif dalam menciptakan karyanya, yakni dengan mengubah bubur bose khas NTT, menjadi bentuk snack fitbar supaya lebih praktis dan mudah dinikmati oleh remaja dan prakonsepsi.
"Kami telah mencoba dorong mahasiswa yang memiliki ide-ide brilian ini untuk lanjutkan ke kompetisi tingkat nasional seperti di agenda tahunan Dirjenbelmawa, yakni program kreativitas mahasiswa (PKM), atau di kompetisi kewirausahaan nasional lainnya. Mereka ini potensial untuk berkembang, sehingga perlu dukungan yang memadai, dan kami sebagai dosen siap membimbing dengan optimal," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Umum, Sumber Daya dan Marketing, Dr. Setiyanto, DEA, mengungkapkan bahwa pameran ini mendorong mahasiswa untuk mengembangkan produk kesehatan yang inovatif yang sebaiknya harus diikuti oleh riset dan publikasi serta pencatatan Hak Cipta.
Kemeriahan pameran ini ditutup dengan pengumuman pemenang, yakni tiga inovasi terpilih yang mendapatkan hadiah berupa uang tunai. Harapannya, produk-produk mahasiswa tidak hanya terhenti di pameran internal saja, namun dapat dilanjutkan ke tahapan lain, yakni kompetisi nasional, dan bukan tidak mungkin dapat berkembang menjadi produk manufaktur diproduksi massal dan bermanfaat bagi masyarakat di masa yang akan datang. (Dev)