Krjogja.com - YOGYA - Gelaran Mentalita Fest sukses menghentak Stadion Kridosono, Sabtu (1/2/2025) sore hingga malam. Selain band nasional macam SID, Rebellion Rose dan Morfem, festival tersebut juga menjadi ruang bertemu yang asyik bagi band-band lokal Jogja yang kental dengan sepakbola terkhusus PSS dan PSIM.
Dalam line up band ada Los Jantos, The Genk, Stanislaus, The Cloves and The Tobbaco hingga Ngatmombilung dan Over Distortion selama ini dikenal begitu dekat dengan PSS serta PSIM. Mereka tumbuh di Sleman dan Kota Yogyakarta, berkreasi dalam balut musik menciptakan melodi serta lirik yang digemari anak-anak muda.
Baca Juga: PSS Akui Keunggulan Borneo FC, Tertahan di Peringkat 14 Tapi Selisih Makin Tipis
Mereka tampil maksimal di panggung Mentalita Fest 2025, di Kridosono yang tidak bisa dikesampingkan sebagai stadion bersejarah bagi sepakbola di Kota Yogyakarta, dengan PSIM sebagai puncak muaranya. Misalnya saat Ngatmombilung yang sempat takut tampil karena genre musik berbeda, akhirnya salah satu personelnya yakni Migga Sadewa melakukan crowd surfing dengan sambutan antusias penonton.
Atau juga saat Over Distortion menyanyikan lagu 10 Tahun di Barisan juga Selebrasi, lautan flare menyala dibalut koor magis dari ribuan penonton yang ada di Kridosono. Mereka sempat meminta ijin pada penonton tuan rumah Kota Yogyakarta sebagai bentuk penghormatan.
Tentu menjadi hal luar biasa saat sepakbola di Jogja kini tidak menjadikan sekat, namun justru ruang bertemu dan berteman meski berbeda pilihan klub kecintaan. Semoga saja energi baik ini terus menggelora hingga ditularkan ke generasi selanjutnya.
Baca Juga: Seragam Drumband: Pentingnya Memilih Kostum yang Tepat
Energi Mentalita Fest tidak habis sejak sore hingga jelang tengah malam, bahkan saat bapak-bapak SID menyelesaikan lagu-lagu seru mereka. Ruang-ruang tanpa sekat ini yang harus diperbanyak di Jogja, bagaimana sebuah hal normal, menjadi bersama meski tidak harus sama.
Kehati-hatian penonton mungkin yang perlu ditingkatkan karena banyaknya laporan kehilangan handphone ketika acara dilakukan. Dari 130-an laporan kehilangan, keamanan penyelenggara berhasil menemukan lebih dari 71 yang kembali pada pemiliknya.
Dona Marsita, Ketua Penyelenggara Mentalita Fest dalam pertemuan dengan media sebelumnya menyebut bahwa festival yang diinisiasinya itu diharapkan menjadi ruang bertemu untuk semua pecinta musik tanpa terkotak-kotakkan genre dan latar apapun. Ia ingin siapapun yang datang bisa mengenali potensi serta merayakan keunikan masing-masing.
"Ini mengapa kami menyuguhkan berbagai genre musik dalam Mentalita Fest kali ini, untuk memberikan ruang teman-teman pecinta musim merayakan keunikan masing-masing, kesukaan yang berbeda-beda. Kami berharap semua yang hadir bisa menikmati dan mendapatkan energi positif," ungkap Dona. (Fxh)