Selain ritual keagamaan, perayaan Waisak di Indonesia juga diramaikan dengan berbagai kegiatan budaya, seperti pentas seni dan lomba-lomba. Hal ini menunjukkan betapa Waisak bukan hanya perayaan keagamaan, tetapi juga perayaan budaya yang memperkaya khazanah budaya Indonesia.
Waisak memiliki makna yang sangat dalam bagi umat Buddha. Perayaan ini menekankan pentingnya cinta kasih, kebijaksanaan, dan pembebasan dari penderitaan.
Umat Buddha merenungkan kebajikan, tekad, dan semangat Buddha Gautama sebagai inspirasi untuk berbuat baik dan menjalani kehidupan sesuai ajaran Dhamma.
Lima Sila Buddha juga menjadi fokus utama dalam perayaan Waisak. Lima Sila ini merupakan pedoman hidup bagi umat Buddha untuk menjauhi tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Kelima sila tersebut adalah: tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berbuat asusila, tidak berbohong, dan tidak minum minuman keras.
Baca Juga: Mendiktisaintek Dukung Implementasi Program Saintek Berdampak di Wisuda ke-52 Universitas Sahid
Melalui meditasi, perenungan, dan doa, umat Buddha berusaha untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan mencapai pencerahan. Perayaan Waisak juga menjadi momen untuk memperkuat ikatan persaudaraan dan saling membantu sesama.(*)