Krjogja.com Jakarta – Hingga April 2025, total rekening nasabah yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) miliar) mencapai 637,46 juta rekening. Dengan rincian 621,80 juta rekening atau sebesar 99,94 persen untuk bank umum, serta 15,66 juta rekening atau 99,88 persen di bank perekonomian rakyat (BPR) dan BPR syariah (BPRS).Adapun nominal simpanan rekening nasabah bank umum dijamin yang dijamin oleh LPS yakni hingga Rp 2 miliar.
“Secara konsisten, tingkat cakupan penjaminan simpanan nasabah tersebut berada di atas amanat Undang-Undang LPS yang sekurang-kurangnya sebesar 90 persen dari total nasabah bank. Tingkat cakupan tersebut juga berada di atas 80 persen yang merupakan tingkat cakupan yang memadai sesuai panduan International Association of Deposit Insurers (IADI),” kata Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (27/5).
Sementara untuk kinerja intermediasi perbankan masih dalam tren positif, diikuti ketahanan permodalan dan likuiditas yang relatif memadai.
Baca Juga: Masih Ada 34.000 Bidang Tanah Wakaf yang Belum Tersertifikat
Per April 2025, kredit perbankan tumbuh sebesar 8,88 persen secara yoy, menjadi Rp 7.959,9 triliun sedangkan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh sebesar 4,55 persen secara yoy menjadi Rp 9.046,5 triliun. Pertumbuhan kredit investasi mengalami pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 15,2 peraen (yoy).
Sementara itu, penghimpunan DPK ditopang oleh produk giro dan tabungan yang masing-masing tumbuh 6,02 persen dan 6,05 persen (yoy).
Kemudian, ketahanan permodalan pun tetap solid sebagai buffer risiko pasar dan kredit. Rasio permodalan (KPMM) industri terjaga di level 25,43 persen pada periode Maret 2025. Sementara itu, pada April 2025, kondisi likuiditas masih relatif memadai dengan rasio AL/NCD berada di level 111,32 persen (threshold: 50,0 persen) dan rasio AL/DPK[2] sebesar 25,23 persen (threshold: 10 perse).
Terjaganya tingkat permodalan juga diikuti dengan perbaikan aspek pengelolaan risiko kredit. Hal ini tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) yang terkendali pada level 2,24 persen dan rasio Loan at Risk (LaR) yang terus turun dan berada di level 9,92 persen dari total penyaluran kredit pada periode April 2025.(Lmg)