Tiga Gunungan langsung Ludes, pada Open Punden Grebek Suran di Umbul Jumprit

Photo Author
- Jumat, 27 Juni 2025 | 18:05 WIB
Ritual budaya Open Punden Grebek Suran Sendang Kali Progo Kyai Nujum Majapahit  di umbul Jumprit  (zaini arrosyid)
Ritual budaya Open Punden Grebek Suran Sendang Kali Progo Kyai Nujum Majapahit di umbul Jumprit (zaini arrosyid)


KRJOGJA.com - Temanggung - Warga Desa Tegelrejo Kecamatan Ngadirejo Temanggung gelar ritual Open Punden Grebek Suran Sendang Kali Progo Kyai Nujum Majapahit di Umbul Jumprit Jumat (27/6).

Tiga gunungan ludes langsung ludes diperebutkan usai berdoa bersama yang dipimpin tokoh agama setempat. Tiga gunungan itu terbuat dari hasil bumi di daerah yang berada di lereng Gunung Sindoro tersebut. Seperti sayuran, buah-buahan, kopi, tembakau, nasi dan jagung. Keberadaan uang di gunungan menambah daya tarik warga untuk memperebutkannya.

Sejak pagi hari, warga berarak ke Umbul Jumprit untuk mengikuti ritual yang digelar tiap tanggal 1 Suro penanggalan Jawa. Mereka membawa tumpeng dan ingkung. Laki-laki dan perempuan, tua muda hingga anak-anak dari berbagai dusun di sekitar umbul jumprit berkumpul di tempat wisata alam yang berada di lahan perhutani itu.

Baca Juga: Muharram Bulan Baik, Awas Terjebak Mitos Menyesatkan

Ritual diawali dengan diaraknya tiga gunungan oleh para petani dan seniman dari masjid setempat menuju ke Umbul Jumprit. Bupati Temanggung Agus Setyawan, Administratur KPH Kedu Utara Maria Endah Ambarwati terlihat bergabung dalam arak-arakan itu.

Sesampai di Umbul Jumprit, dilanjutkan dengan pengambilan air suci oleh bupati, tetua adat dan para kades sekitar yang memanfaatkan air tersebut, serta berdoa bersama memohon ampun pada Tuhan Yang Maha Esa, meminta peningkatakan kesejahteraan dan komitmen menjaga kelestarian alam lingkungan.

Bupati Agus Setyawan mengatakan pemkab mendukung sepenuhnya kegiatan ini karena mengingatkan masyarakat bahwa air adalah sumber kehidupan yang harus dilestarikan bersama.

Baca Juga: Menguatkan Ekosistem Ekonomi Syariah: Dewan Pakar MES DIY Bahas Sinergi Lintas Sektor

"Langkah selanjutnya adalah upaya masyarakat untuk menjaga lingkungannya dan melestarian alam sebab ini kunci," kata dia.

Disampaikan jika pelestarian berhenti maka salah satu variabel kehidupan akan berhenti karena air adalah salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan.

Untuk pengembangan Umbul Jumrit untuk pariwisata, disampaikan pihaknya telah kerjasama dengan pemerintah desa dan kecamatan serta penggiat wisata di Temanggung utara khususnya Ngaidrejo.

Baca Juga: Berdayakan Istri Sarjana Ekonomi, PIISEI DIY Berkolaborasi dengan Jejaring Luas

"Kita akan mengembangkan tempat wisata ini sehingga menjadi salah satu destinasi yang menarik, sehingga akan berpengaruh positif dengan desa-desa di sekitar Jumprit," kata dia.

Kades Tegalrejo Wigati mengatakan ritual bertujuan untuk melestarian lingkungan hidup terutama sumber air agar bisa terus dimanfaatkan sebab menjadi sumber kehidupan. Selama ini, umbul Jumprit tidak hanya dimanfaatkan warga Desa Tegalrejo tetapi juga desa-desa lain, serta warga Kota Temanggung sebab dimanfaatkan oleh PDAM.

Administratur KPH Kedu Utara Maria Endah Ambarwati mengatakan Perhutani memperbolehkan even budaya di wilayah perhutani dan pihaknya sangat mendukung sebab sebagai sarana untuk memperkuat pelestarian lingkungan.

"Tradisi ini sangat baik, tidak hanya di Umbul Jumprit, ritual di situs-situs budaya lain juga kami dukung sebagai pelestarian tradisi budaya dan pelestarian lingkungan alam," kata dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X