KRJOGJA.com Sukoharjo Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo memastikan kebutuhan air petani tanam tiga kali padi setahun terpenuhi. Jaminan termasuk didapat petani pada musim tanam III (MT III) padi setelah dipastikan pintu air Dam Colo Nguter tetap dibuka dan tidak ada penutupan untuk pemeliharaan rutin tahunan.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Sabtu (12/7) mengatakan, kebutuhan air untuk petani tanam tiga kali padi sepanjang tahun 2025 dipastikan terjamin terpenuhi. Air tersebut didapat dari sumber penampungan utama di Dam Colo Nguter. Air dialirkan melalui saluran irigasi ke sawah petani melintasi sejumlah wilayah.
Stok air di Dam Colo Nguter saat ini masih melimpah. Debit air di Dam Colo Nguter semakin melimpah setelah mendapat pasokan dari Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri. Kebutuhan air untuk petani tiga kali tanam padi sepanjang tahun 2025 semakin terpenuhi setelah tidak ada penutupan pintu air untuk pemeliharaan rutin tahunan. Hal ini diketahui setelah beberapa hari lalu Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) melakukan rapat bersama petani. Artinya air tetap terus dialirkan ke sawah petani melalui saluran irigasi saat MT III padi.
Baca Juga: Walah, Presiden Prancis Tertangkap Kamera Kedipkan Mata pada Kate Middleton
"Permintaan petani dikabulkan dan kebutuhan air terpenuhi pada MT III padi. Artinya sepanjang tahun petani bisa lega tanam padi tiga kali," ujarnya.
Kebutuhan air untuk petani diluar aliran Dam Colo Nguter juga telah disiapkan Pemkab Sukoharjo. Sumber air tersebut berupa embung disetiap kecamatan, sumur dalam dan sumur pantek. Selain itu juga penyediaan alat pompa air untuk menyedot air disejumlah sumber seperti sungai. Tambahan sumber air lainnya yakni Waduk Mulur Bendosari.
"Stok air untuk pertanian masih melimpah. Ada juga sumur dalam yang bisa diandalkan petani disetiap kecamatan. Maka dari itu petani sawah tadah hujan tetap bisa tanam padi tiga kali setahun," lanjutnya.
Baca Juga: Baru 2 Tahun Jadi CEO X, Linda Yaccarino Mundur – Tanda Bahaya untuk Elon Musk?
Bagas menambahakan, petani diminta untuk gerak cepat melakukan tanam dan panen padi. Hal ini karena kebutuhan air sudah terpenuhi. Terpenting juga menyesuaikan dengan kondisi perubahan cuaca.
Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur Jigong Sarjanto, mengatakan, petani dan BBWSBS sudah melakukan rapat pertemuan bersama membahas alokasi air daerah irigasi Colo MT III tahun 2025. Hasil pertemuan tersebut telah disepakati tiga point penting yang disetujui bersama dalam berita acara.
Isi berita acara tersebut dijelaskan pada Selasa (8/7) bertempat di gedung Graha Tirta Perum Jasa Tirta I para pihak yang hadir dalam rapat koordinasi alokasi air daerah irigasi Colo MT III tahun 2025 telah melaksanakan kesepakatan bersama terkait beberapa hal sebagai berikut. Pertama, BBWSBS berkomitmen untuk melayani sampai dengan MT III dengan memperhatikan kebutuhan dan ketersediaan air.
Kedua, berdasarkan evaluasi ketersediaan air sampai dengan bulan Juli tahun 2025 masih tercukupi dan tidak ada pengeringan di saluran induk Colo tahun 2025. Ketiga, pekerjaan lanjutan closure dike akan dilaksanakan pada Awal bulan September 2025 dengan penurunan elevasi waduk di +131. (Mam)
Berdasarkan kesepakatan tersebut maka membuat petani lega. Petani mendapat jaminan pasokan air pada MT III padi. Petani menjaga agar BBWSBS melaksanakan kesepakatan tersebut demi keberhasilan program pemerintah swasembada pangan nasional.
"Sudah ada pertemuan dan ada kesepakatan antara petani dan BBWSBS dimana pada MT III nanti BBWSBS tetap membuka pintu air dan mengalirkan air Dam Colo Nguter. Ini menjadi jaminan bagi petani mendapat pasokan air," ujarnya.