Ia pun optimis, program ini akan memberikan manfaat nyata bagi warga, terutama keluarga yang kurang mampu.
Data dari Dinas PUPR Provinsi Jawa Tengah menunjukkan bahwa pada 2024, akses sanitasi aman di Kudus masih sangat rendah, yakni hanya 3,53 persen, sementara akses air minum aman mencapai 24,40 persen.
Hasil pemicuan yang dilakukan petugas KSM kepada 13.424 keluarga dari total 18.971 keluarga di enam desa tersebut mengungkapkan bahwa sebagian besar keluarga masih belum memiliki akses sanitasi dan air minum yang layak.
Program Sanitasi Terpadu Djarum hadir sebagai solusi konkret untuk membantu masyarakat membangun pola hidup sehat sekaligus mencegah berbagai penyakit yang berhubungan dengan sanitasi buruk.
Seperti diare yang masih menjadi penyebab utama kematian bayi, serta menurunkan risiko stunting.
Konsep “Sanitasi Aman” yang diterapkan PT Djarum meliputi fasilitas sanitasi dengan bangunan atas berbentuk leher angsa dan penampungan tinja kedap air di bawahnya.
Penampungan tinja ini akan disedot secara rutin untuk mengisolasi bakteri Escherichia Coli, sehingga menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan keluarga.