Krjogja.com - YOGYA - Puluhan orang dari berbagai komunitas ikut berlari bersama di kawasan Kota Yogyakarta. Mereka menyambut Batik City Run 2025 yang akan dihelar 12 Oktober mendatang, sebagai puncak peringatan Hari Batik Nasional 2025.
Mengambil tempat start dan finish di Riss Hotel Malioboro, Yogyakarta, komunitas berlari bersama dengan tagar Lari untuk Batik, Lari untuk Indonesia. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Batik Nasional 2025 serta menyambut pengukuhan Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia pada 18 Oktober mendatang.
"Melalui kegiatan lari bersama ini, kami ingin menyalakan semangat gaya hidup sehat sekaligus kecintaan terhadap batik. Kami percaya masyarakat, khususnya generasi muda, dapat melihat batik bukan hanya busana formal, tetapi bagian dari identitas sehari-hari yang keren, modern, dan membanggakan," ungkap Kepala Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik Yogyakarta, Jonni Afrizon dikutip, Senin (22/9/2025).
Baca Juga: Neraca Perdagangan DIY Surplus, Ekspor Naik Dua Digit
Jonni juga ingin memperkenalkan konsep Batik City Run 2025 kepada masyarakat secara lebih luas di mana semua bisa berlari dengan aman nyaman tetap membawa nilai-nilai budaya, termasuk penggunaan atribut batik yang menjadi ciri khas. Batik City Run 2025 sendiri dijadwalkan berlangsung pada 12 Oktober 2025 dengan start dan finish di Benteng Vredeburg menghadirkan dua kategori lari 5K dan 3K.
"Nanti akan ada 2.000 peserta ikut merayakan batik sebagai identitas bangsa. Kolaborasi bersama komunitas ini awal yang baik untuk menyemarakkan puncak perayaan Batik City Run 2025 sekaligus Hari Batik Nasional," tambahnya.
Baca Juga: Shella dari SD NU Galur, Guru Inovatif DIY
Salah satu perwakilan JFB Runner, Khusban mengatakan Batik City Run menjadi momen menarik bagi pelari untuk bisa memamerkan outfit dan aksesoris batiknya sembari berlari bersama. Ia antusias untuk berlari di event tersebut sekaligus menyemarakkan peringatan Hari Batik Nasional.
"Acara ini punya tema yang menarik, karena batik adalah warisan dunia yang kita punya. Kami dari komunitas lari sangat senang bisa ambil bagian dalam acara yang memiliki nilai tak hanya sehat, tapi melestarikan bagian dari budaya bangsa," pungkasnya. (Fxh)
