Krjogja.com - YOGYA - Oleg Yohan, anggota DPRD Kota Yogya memiliki semangat yang tinggi dalam melakukan pendampingan terhadap para pelaku UMKM. Melalui rumah aspirasinya, Omah Sedoyo, kegiatan tersebut sudah rutin dilakukannya dua kali dalam sebulan.
Kiprah yang dilakukan politisi Partai NasDem ini sudah berlangsung sejak beberapa tahun silam. Upaya itu tidak lain bentuk pengabdiannya bagi kalangan usaha ekonomi menengah ke bawah agar bisa terus berkembang. "Alhamdulillah setiap Jumat selama dua kali dalam sebulan pendampingan UMKM masih konsisten kami gelar di Omah Sedoyo Jalan Pembela Tanah Air Nomor 8A Komplek Tarakanita Tegalrejo," tandasnya, Selasa (23/9).
Menurut Oleg, aktivitas ekonomi di Kota Yogya banyak ditopang oleh kalangan UMKM. Jumlahnya mencapai ribuan pelaku. Di sisi lain banyak persoalan yang dihadapi oleh mereka sehingga perlu ada proses pendampingan secara berkesinambungan.
Baca Juga: Prabowo di PBB: Indonesia Siap Akui Israel Jika Palestina Merdeka
Beberapa aspek yang menjadi perhatian Oleg dalam melakukan pendampingan salah satunya pelatihan yang bersifat mental. Terutama bagaimana menumbuhkan sikap untuk mampu berkembang dan bersaing di pasar terbuka.
"Bagaimana mempunyai kemampuan dan mental kaya, sekaligus juga mendatangkan afiliator serta selebgram, serta selebgram TikTok untuk kemudian mengajarkan langsung kepada para peserta," imbuhnya.
Jika mental sudah terbangun maka daya dukung untuk terus berkembang akan semakin terbuka. Sehingga kapasitas dan kemampuan juga harus terus ditingkatkan. Di antaranya kemampuan dalam publik speaking dan magic selling. Dua hal itu dinilai penting karena tuntutan pasar yang terus berkembang dinamis.
Baca Juga: Prabowo di PBB: Indonesia Siap Akui Israel Jika Palestina Merdeka
Dengan kemampuan berbicara yang baik dan strategi penjualan yang jitu maka produk UMKM di Kota Yogya akan bisa lebih mudah diterima oleh pasar. Bukan tidak mungkin, melalui promosi digital produk tersebut bisa dijangkau hingga luar daerah bahkan luar negeri.
Oleg menambahkan pendampingan yang tidak kalah penting ialah bagi para pelaku UMKM yang terkendala perbankan. Pasalnya tidak sedikit dari mereka yang tidak bisa mengakses modal ke bank karena berbagai hal mulai terhambat BI checking hingga tidak memiliki agunan.
"Pada kondisi yang seperti ini, kami coba sambungkan dengan program CSR. Beberapa kali kegiatan di Omah Sedoyo didukung oleh CSR namun sering kami fasilitasi dengan dana pribadi. Merasa puas jika mereka yang sudah kami dampingi ini kemudian mampu berkembang dan menjadi besar," tandasnya.
Baca Juga: Buka Hari Santri 2025, Menag Ungkap Rencana Eselon I Khusus Urus Pesantren
Terkait peserta yang didampingi, menurut Oleg dibatasi maksimal 50 orang setiap pertemuan. Hal ini agar penyampaian materi bisa lebih efektif. Cakupannya pun bukan hanya pelaku UMKM yang ada di wilayah Kemantren Tegalrejo, Jetis dan Gedongtengen, melainkan sudah mencangkup se Kota Yogya.
Bahkan pelaku UMKM di kabupaten lain seperti Bantul dan Sleman juga ikut bergabung. Pada tahap akhir, Oleg akan mencari 10 UMKM terbaik untuk didampingi secara intensif. Ke depan, harapannya mereka bisa menjadi percontohan dan ikut mengajarkan para pelaku UMKM lain yang ada di sekitarnya. (Dhi)