Alumni Meriahkan Janabadra Club Rendezvous 2025 dan Dies Natalis UJB ke-67

Photo Author
- Minggu, 5 Oktober 2025 | 07:05 WIB
Heroe Waskito, mewakili alumni menyerahkan lukisan KPH Soedarisman Poerwokoesoemo karya salah satu alumni Lidwina Riestanti kepada Rektor Universitas Janabadra (Istimewa )
Heroe Waskito, mewakili alumni menyerahkan lukisan KPH Soedarisman Poerwokoesoemo karya salah satu alumni Lidwina Riestanti kepada Rektor Universitas Janabadra (Istimewa )

YOGYA - LEBIH dari seribu alumni Universitas Janabadra atau UJB memadati halaman kampus merah dalam acara Janabadra Club Rendezvous (JCR) 2025, dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-67 Universitas Janabadra, Jalan Tentara Rakyat Mataram, Kota Yogyakarta, Sabtu (4/10).

Suasana haru, nostalgia dan kebanggaan menyelimuti rangkaian kegiatan yang diisi dengan chamber orchestra, nyanyian bersama, dan pembagian doorprize berupa buku karya alumni.

Ketua panitia, Siti Uswatun, S.H., LL.M, menegaskan bahwa JCR bukan sekadar reuni. “Kita berkumpul di kampus merah ini untuk meneguhkan kembali semangat perjuangan dan kebersamaan. Janabadra adalah rumah tempat kita belajar, berjuang, dan kini kembali bersatu,” ujarnya.

Baca Juga: Angkat Tema Adat Istiadat, Gunungkidul Jadi Tuan Rumah FKY 2025

Alumni senior Heroe Waskito, S.H., yang juga Ketua umum Pergerakan Advokat, dalam kesempatan pertemuan ini menegaskan bahwa Universitas Janabadra merupakan kampus perjuangan yang lahir dari semangat nasionalisme dan patriotisme. 

Menurutnya, UJB tidak hanya berperan sebagai institusi akademik, melainkan juga simbol bagaimana bangsa Indonesia membentuk karakter pejuang melalui pendidikan.

Didirikan pada 7 Oktober 1958, Universitas Janabadra lahir dari gagasan para tokoh bangsa, diantaranya KPH Soedarisman Poerwokoesoemo, yang dikenal sebagai pendiri sekaligus rektor pertama. Nama beliau kini diabadikan sebagai nama gedung auditorium utama kampus, sebagai bentuk penghormatan atas kontribusinya dalam membangun fondasi pendidikan dan perjuangan intelektual di Yogyakarta.

Baca Juga: Kawal Massa Aksi Bela Palestina, Polresta Yogyakarta Pastikan Aksi di Tugu Tertib dan Aman

Dalam konteks sejarah perjuangan nasional, Soedarisman Poerwokoesoemo juga tercatat berperan penting dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Saat menjabat sebagai Wali Kota Yogyakarta, ia turut hadir dalam rapat strategi yang dipimpin Sri Sultan Hamengku Buwono IX, dan dipercaya menyiapkan logistik, dapur umum, serta jalur keluar-masuk prajurit di kota. Peran non-militer ini menjadi bagian penting dari dukungan sipil terhadap operasi militer dalam mempertahankan kedaulatan Republik. 

Heroe menekankan bahwa nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme tersebut harus terus menjadi poros gerak alumni dan civitas akademika Universitas Janabadra masa kini.

Rektor UJB, Dr. Risdiyanto, S.T., M.T., kemudian mengumumkan langkah strategis untuk masa depan kampus. Ia menyebut bahwa universitas akan segera membuka Program Magister Kenotariatan (MKn) sebagai bagian dari penguatan jenjang akademik.

Baca Juga: PSS Ingin Perpanjang Rekor Kemenangan di Gawalise Palu, Ini Prediksi Pemain yang Diturunkan

Selain itu, kampus tengah merencanakan pembangunan kampus terpadu seluas enam hektar di Yogyakarta, yang akan menjadi pusat kegiatan akademik, penelitian dan inovasi.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X