Krjogja.com - KULONPROGO - Tim Kedaireka Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melakukan pendampingan pengelolaan ekowisata berkelanjutan di destinasi wisata Kalibiru, Kulonprogo, Sabtu (11/10/2025). Tim Kedaireka terdiri dari Nursida Arif selaku ketua tim dari UNY, bersama anggota Nur Ariyanto dari UNY dan Tiara Sarastika dari UPN Veteran Yogyakarta.
Dalam kegiatan tersebut, tim menghadirkan narasumber Arif Purbantara, A.Ant., M.Kesos, pakar pengembangan desa dari Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Kementerian Desa Republik Indonesia. Dalam sesi pendampingan tersebut, Arif berbagi wawasan mengenai konsep wisata regeneratif yang mengedepankan keseimbangan antara pelestarian lingkungan, kesejahteraan sosial, dan pertumbuhan ekonomi.
Arif menjelaskan, Kalibiru memiliki potensi lokal yang besar untuk terus berkembang. “Kalibiru sudah dikenal sebagai ikon wisata berbasis masyarakat. Namun masih ada tantangan, baik internal maupun eksternal, yang perlu diatasi agar pengelolaannya lebih berkelanjutan,” jelasnya.
Baca Juga: Kondisi Donny Warmerdam Membaik, Manajer PSIM Ungkap Lepas Gips Lebih Cepat
Ia menambahkan bahwa peningkatan kapasitas sumber daya manusia menjadi hal penting agar pengelola mampu beradaptasi dengan perkembangan industri pariwisata yang semakin dinamis.
Tim Kedaireka UNY berkomitmen untuk mendukung pengelola wisata Kalibiru melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan. Program ini difokuskan pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan wisata berkelanjutan. “Kami berharap pendampingan ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, terutama dalam memperkuat daya saing pariwisata lokal,” tutur Nursida Arif, Ketua Tim Kedaireka.
Selain pelatihan, Arif Purbantara juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor. “Kerja sama antara universitas, pemerintah desa, dan pihak swasta adalah kunci utama. Dengan kolaborasi yang baik, Kalibiru bisa menjadi model pengelolaan wisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan,” katanya.
Baca Juga: 1.452 Siswa Kelas X dari 6 Kampus Tuntaskan Rangkaian Program PDK
Upaya pengembangan juga diarahkan pada promosi digital dan inovasi wisata baru. Arif menilai media sosial memiliki peran besar dalam menarik wisatawan muda. “Promosi yang kreatif dan konsisten di media sosial dapat memperluas jangkauan wisata Kalibiru. Selain itu, menghubungkan Kalibiru dengan destinasi lain di sekitar Kulonprogo akan menciptakan pengalaman wisata yang lebih menarik,” ujarnya.
Di akhir kegiatan, Nursida berharap pendampingan ini dapat menumbuhkan kembali semangat para pengelola wisata. “Kami ingin Kalibiru terus menjadi kebanggaan masyarakat Hargowilis dan contoh pengelolaan wisata yang berdaya saing tinggi namun tetap menjaga kelestarian alam,” katanya.
Dengan dukungan berbagai pihak, Kalibiru diharapkan semakin berkembang sebagai destinasi ekowisata unggulan yang berkelanjutan di Kulonprogo. (Dev)