Kenali Risiko Stroke Sejak Dini, Begini Gejala dan Cara Penanganannya

Photo Author
- Sabtu, 1 November 2025 | 09:30 WIB
Kenali Risiko Stroke Sejak Dini (istimewa)
Kenali Risiko Stroke Sejak Dini (istimewa)


Jakarta - Stroke masih menjadi salah satu penyakit paling mematikan di dunia dan menjadi penyebab utama kecacatan permanen pada usia dewasa. Kondisi ini dapat datang tiba-tiba, menyerang otak, dan berdampak fatal jika tidak ditangani dengan cepat.

Menurut dr. Sendjaja Muljadi, Sp.N, FICA, FRCP, FMIN, Dokter Spesialis Neurologi dari RS EMC Sentul & Alam Sutera, penting bagi masyarakat untuk memahami apa itu stroke, mengenali gejalanya, dan mengetahui faktor-faktor risikonya.
Apa Itu Stroke? Stroke adalah gangguan peredaran darah di otak yang terjadi secara mendadak. Kondisi ini terbagi menjadi dua jenis:

Stroke Non Hemoragik (Iskemik): terjadi akibat sumbatan pembuluh darah otak
Stroke Hemoragik: disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak
Keduanya merupakan kondisi medis gawat darurat dan bisa berakibat fatal bila terlambat ditangani.

Stroke Non Hemoragik (Iskemik)


enis stroke ini terjadi akibat fokal serebral iskemik, yaitu penyumbatan aliran darah oleh gumpalan, yang menghambat pasokan oksigen dan nutrisi ke otak. Akibatnya, sel-sel otak bisa mati dan menyebabkan kerusakan permanen.

Faktor risiko stroke non hemoragik antara lain:

Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Diabetes melitus
Gangguan jantung
Kolesterol tinggi
Gaya hidup tidak aktif
Stres berkepanjangan]
Pola tidur dan makan tidak teratur
Usia lanjut
Merokok
Faktor risiko lain yang masih diteliti oleh para ahli
Gejala stroke non hemoragik dapat muncul tiba-tiba, seperti:

Vertigo disertai kebas di wajah atau mulut
Bicara pelo
Kelumpuhan di salah satu sisi tubuh
Gangguan bicara (afasia)
Penglihatan ganda
Penurunan kesadaran
Dan gejala lainnya
Penanganan stroke non hemoragik:

Segera bawa pasien ke rumah sakit dengan fasilitas memadai. Pemeriksaan awal umumnya melibatkan MRI, MRA, atau CT Scan kepala. Jika pasien datang dalam golden period (3,5 jam pertama sejak serangan), bisa diberikan terapi trombolitik untuk menghancurkan gumpalan darah sesuai kriteria medis yang ketat.

Stroke Hemoragik


Berbeda dengan jenis sebelumnya, stroke hemoragik disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak. Kondisi ini lebih berbahaya dan sering dipicu oleh tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.

Faktor risiko stroke hemoragik, di antaranya:

Hipertensi kronis Angiopati amiloid (penumpukan protein pada dinding pembuluh darah otak) Arteriovenous malformation (AVM) – kelainan pembuluh darah bawaan Aneurisma – penggelembungan pembuluh darah Penggunaan obat pengencer darah atau NAPZA Kelainan darah Faktor lainnya Gejala stroke hemoragik bervariasi tergantung lokasi dan volume perdarahan:

Jika perdarahan besar: sakit kepala hebat, muntah, hingga penurunan kesadaran secara cepat
Jika perdarahan ringan: gejalanya mirip dengan stroke iskemik
Penanganan stroke hemoragik:

Pasien harus segera dibawa ke rumah sakit.
Pemeriksaan MRI, MRA, atau CT Scan dilakukan untuk melihat lokasi dan jumlah perdarahan.
Jika volume perdarahan ≥ 30 cc, biasanya diperlukan operasi pengangkatan darah oleh dokter spesialis bedah saraf.
Jika volume < 30 cc, pasien biasanya dirawat secara konservatif.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X