Aktivis HAM dan Akademisi Yogyakarta Tolak Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto

Photo Author
- Sabtu, 1 November 2025 | 08:45 WIB
Aktivis HAM dan akademisi Yogyakarta saat menyatakan pernyataan sikap (Istimewa )
Aktivis HAM dan akademisi Yogyakarta saat menyatakan pernyataan sikap (Istimewa )

 

Ketiga, Masduki menjelaskan, adanya kekerasan pengetahuan yang tampak pada tindakan manipulasi sejarah, seperti di seputar Peristiwa 1965. Terakhir, Masduki mengingatkan adanya kekerasan berbasis politik kultural seperti politik dinasti.

Empat wujud kekerasan itu tak berhenti di masa Orde Baru, melainkan terwariskan hingga kini. “Upaya menjadikan Soeharto sebagai pahlawan adalah kekerasan pengetahuan. Jadi kalau saat ini kita mau melawan, seharusnya tidak hanya menolak Soeharto sebagai pahlawan tapi ia justru harus diadili karena kejahatan masa lalu," tandasnya.

Bedah buku tersebut dipungkasi dengan pernyataan sikap yang menolak pemberian gelar pahlawan nasional bagi Soeharto. Soeharto dinilai tidak pantas menjadi pahlawan nasional, justru dikatakan pernyataan tersebut sebagai seorang tiran dan meninggalkan warisan yang membuat banyak sektor menderita. (Fxh)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X