Ketiga, Masduki menjelaskan, adanya kekerasan pengetahuan yang tampak pada tindakan manipulasi sejarah, seperti di seputar Peristiwa 1965. Terakhir, Masduki mengingatkan adanya kekerasan berbasis politik kultural seperti politik dinasti.
Empat wujud kekerasan itu tak berhenti di masa Orde Baru, melainkan terwariskan hingga kini. “Upaya menjadikan Soeharto sebagai pahlawan adalah kekerasan pengetahuan. Jadi kalau saat ini kita mau melawan, seharusnya tidak hanya menolak Soeharto sebagai pahlawan tapi ia justru harus diadili karena kejahatan masa lalu," tandasnya.
Bedah buku tersebut dipungkasi dengan pernyataan sikap yang menolak pemberian gelar pahlawan nasional bagi Soeharto. Soeharto dinilai tidak pantas menjadi pahlawan nasional, justru dikatakan pernyataan tersebut sebagai seorang tiran dan meninggalkan warisan yang membuat banyak sektor menderita. (Fxh)