Nilai Industri Blockchain di China Bakal Tembus Rp 23,37 Triliun

Photo Author
- Rabu, 12 November 2025 | 10:05 WIB
 Nilai Industri Blockchain di China Bakal Tembus Rp 23,37 Triliun  (istimewa)
Nilai Industri Blockchain di China Bakal Tembus Rp 23,37 Triliun (istimewa)

Jakarta - Industri blockchain di China dapat berkembang hampir dua kali lipat pada 2027. Nilai industri blockchain dapat mencapai USD 1,4 miliar atau Rp 23,37 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.694).

Mengutip Yahoo Finance, Selasa (11/11/2025), CEO the China Internet Investment Fund, Wu Hai menuturkan, lonjakan industri blockchain didorong integrasi dengan proyek kecerdasan buatan. Integrasi itu akan membantu sektor blockchain China naik 71% dari titik tertingginya pada 2024 sebesar USD 816 juta atau Rp 13,62 triliun.

Hasil yang signifikan


Wu mengatakan, investasi, pembiayaan, dan pengembangan industri blockchain China telah menghasilkan “hasil yang signifikan dalam integrasi dan penerapan.

Baca Juga: Eef van Breen Project, Ketika Pertemuan Irama Jazz dan Gamelan Menjadi Harmoni

“Hal ini khususnya berlaku untuk sektor jasa perusahaan dan jasa keuangan,” ujar dia.

Wu mencatat, banyak perusahaan blockchain China didirikan antara 2017 dan 2019, beberapa tahun sebelum pesaing mereka di luar negeri.

Wu menambahkan, tahun lalu terdapat aliran investasi ke layanan, perusahaan keuangan, dan proyek pertanian China yang didukung blockchain. Namun, ia mengindikasikan, lebih dari 90% investor masih mendukung proyek tahap awal.

Baca Juga: Prodi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Adakan Kuliah Dosen Tamu Bertrmakan Public Speaking

Dorongan Presiden Xi Jinping
Pada 2019, Presiden Xi Jinping meminta sektor publik dan swasta untuk "meningkatkan investasi dan mempercepat pengembangan blockchain."

Dua tahun kemudian, para pembuat kebijakan terkemuka di Beijing memasukkan strategi blockchain yang komprehensif ke dalam Rencana Lima Tahun ke-14.

Namun, pembersihan kripto di Tiongkok telah memaksa sebagian besar bisnis untuk berfokus pada solusi jaringan blockchain swasta.

Akibatnya, banyak pemain blockchain terkemuka di negara tersebut paling aktif di sektor-sektor seperti pemerintah pusat dan daerah, serta administrasi.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, penyedia telekomunikasi telah meluncurkan proyek 5G yang didukung blockchain.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X