Hasil penelitian Kikusui dan tim beroleh afirmasi dari Profesor Stefan Reber dari Universitas Ulm. Meski tak terlibat, ia setuju jika saliva remaja yang punya anjing berbeda dengan yang tak punya.
Riset aktual ini tentu dapat menjadi pembelajaran dan ditiru oleh masyarakat Indonesia, utamanya warga Jogja.
Di tengah terpaan isu kesepian yang mencuat, memelihara hewan peliharaan seperti anjing dapat menjadi solusi.
Jogja yang katanya terbuat dari rindu, angkringan, dan pulang kini juga dapat menjadi rumah aman bagi hewan peliharaan.
Tentu menyenangkan sekali melihat orang-orang di Jogja berjalan sore dengan membawa peliharaan masing-masing bukan?