Krjogja.com - SLEMAN - Perwakilan pedagang Sunday Morning (Sunmor) bertemu dengan Wakil Rektor UGM, Arie Sudjito, Rabu (16/08/2023) sore di UC UGM. Dalam pertemuan tersebut, UGM menyampaikan komitmen untuk mengawal agar para pedagang bisa segera berjualan kembali seperti yang selama ini diperjuangkan.
Usai pertemuan Arie Sudjito, mengungkap bahwa menjadi hal wajar ketika para pedagang menanyakan nasib karena semenjak Covid-19, aktivitas berjualan mereka berhenti. Arie menegaskan bahwa UGM berkomitmen untuk mengawal agar para pedagang segera bisa berjualan lagi dan memutar roda ekonomi mereka.
"Prinsipnya kami akan fasilitasi, tapi memang butuh dikawal. UGM, pemerintah desa, pedagang jalan beriringan. UGM punya komitmen untuk ini bisa segera selesai. Minggu depan kita bertemu pemerintah desa Caturtunggal, hasil hari ini bahwa kita mau menindaklanjuti, setelah pemerintah desa kita bertemu tiga pihak yakni UGM, pemerintah desa dan perwakilan pedagang. Sekali lagi kami ingin, misi kami untuk bisa pedagang bekerja, punya akses," ungkap Arie.
Baca Juga: Cerita Anak KKN UGM Ditangisi Warga Desa di Wakatobi Saat Hendak Pulang
UGM menurut Arie berharap agar para pedagang bersedia mengikut tahapan yang tengah disusun bersama, dan memastikan agar nantinya bisa berjualan dengan aman dan nyaman. Khusus Arie juga meminta agar para pedagang komitmen tak memperjualbelikan lapak yang akan berdampak ke depan.
"Warga kampung harus diperhatikan aksesnya karena mereka juga memiliki peran penting. Ini harus ditata bersih, aman tak ada ribut-ribut, semua bisa dirembug, komitmen UGM di situ untuk mengawal. Harapannya bisa segera berjalan tapi beri kami kesempatan rembugan dan nanti tiga pihak bertemu termasuk panewu kecamatan. Terpenting tak ada istilah menghambat, golek rejeki bareng, ampun jual beli lapak dan kita jaga bersama, semua bisa makmur bareng-bareng," pungkas Arie.
Sementara, Koordinator Eks Pedagang Sunmor UGM, Dessy Triyanto mengungkap akan terus berjuang hingga salah satu syarat utama bagi pembukaan kembali Pasar Sunmor yakni Perjanjian Kerjasama (PKS) antara UGM dan Kalurahan Caturtunggal terwujud. PKS ini menjadi pondasi yang diperlukan untuk mengatur hak dan kewajiban dari kedua belah pihak serta memberikan kejelasan mengenai pembangunan dan pengelolaan pasar.
"Kami berharap segera selesai, kami bisa berjualan lagi memutar ekonomi. Para pedagang siap untuk menaati aturan nantinya dan menjaga agar ikon Sunmor ini bisa berjalan dengan baik, aman tertib dan bersih," tandasnya. (Fxh)