KRJOGJA.com - BOGOR - Indonesia berpeluang menjadi pemain utama baterai Tingkat dunia. Selain memiliki sumber alam berupa nikel yang melimpah, Indonesia juga memiliki dukungan sumber daya manusia (SDM) yang mampu mengembangkan baterai dalam jumlah yang memadai.
Hal tersebut disampaikan Prof.Dr.rer.nat. Evvy Kartini, pendiri National Bartery Research Institut (NBRI) di sela perayaan ulang tahun ke-3 NBRI gedung Technology Business Incubation Center (TBIC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Selasa (12/12/2023). Acara yang dibuka oleh Prof. Evvy Kartini dan Prof. Alan Drew, Pendiri dan Co-Founder NBRI tersebut dihadiri oleh para mitra baik dari sektor industri, pemerintah, maupun akademisi.
Baca Juga: Terlalu Cantik, Gus Iqdam Minta Jemaah Wanita Ini Pakai Masker Agar Tak Digoda Garangan
Mengambil tema "NBRI Innovation in Powering Indonesia’s Battery Revolution" , menurut Prof Evvy, NBRI telah memulai berbuat sesuatu untuk revolusi industry baterai di Indonesia. “Jadi tak sekadar wacana, kami sudah memulainya untuk menjadikan Indonesia pemain utama baterai tingkat dunia,” kata Prof Evvy.
Sebagai pusat unggulan inovasi baterai, NBRI lanjut Prof Evvy akan menjadikan HUT ke-3 sebagai momentum penting bagi perkembangan teknologi baterai di Indonesia. NBRI sejak berdirinya sudah memberikan pelatihan pada banyak industri di Indonesia. Bahkan, produknya ada yang sudah diterapkan di sejumlah industri. “Selain melakukan riset, pengembangan dan inovasi bateri, NBRI juga melalui pengetesan baterai dan standarisasinya,” jelas Prof Evvy.
Terkait pengetesan ini, Prof Evvy mengingatkan tentang bahaya baterai jika tidak ditangani dengan baik. Baterai dapat meledak jika ada teknan tekanan internal yang lebih tinggi di dalam baterai. Selain itu, zat berbahaya apa pun di dalam baterai dapat bocor dan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. "Itu sebabnya, baterai perlu adanya standar kualitas. Kalau memungkinkan juga termasuk bentuk, agar saling memudahkan dalam penggunaan diantara kendaraan listrik yang ada," ujarnya.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Rilis Buku Tabel Mortalitas dan Morbiditas Indonesia 2023
Menurut Prof Evvy, NBRI adalah pusat unggulan inovasi baterai dan energi terbarukan independen di Indonesia. NBRI mendukung penelitian, pelatihan, dan pendidikan seputar teknologi penyimpanan energi elektrokimia dan energi terbarukan. “Kami ingin berkontribusi pada keseluruhan kapasitas penelitian dan lingkungan pelatihan di Indonesia dalam riset baterai,” ujar Prof Evvy.
Lebih lanjut Prof Evvy mengatakan bahwa NBRI adalah platform yang mempertemukan peneliti, akademisi, mitra industri, pemerintah, dan semua pemangku kepentingan yang berfokus pada teknologi baterai. Visi utama NBRI adalah mendorong dan mendukung industri pembuatan baterai yang menggunakan sumber daya lokal, sehingga memungkinkan Indonesia menjadi mandiri terhadap energi.
“Kami memiliki misi untuk mengumpulkan semua pemangku kepentingan Indonesia dalam penelitian dan produksi baterai, untuk membantu membentuk lembaga penelitian baterai nasional yang kuat dan meningkatkan visibilitas penelitian baterai di tingkat pemerintah,” tegasnya.
Baca Juga: Menko PMK : Pemerintah Fokus Huluisasi Tangani Stunting
Diakui Prof Evvy, peringatan HUT ke-3 NBRI bukan hanya merayakan prestasi NBRI, tetapi juga sebagai bukti komitmen institut terhadap kolaborasi dan inovasi. Tujuan utamanya adalah memamerkan pencapaian NBRI, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang berdampak pada ekosistem baterai di Indonesia hingga ke kancah internasional.
Lebih lanjut Prof Evvy mengatakan bahwa selama tiga tahun terakhir, NBRI telah melalui berbagai pengembangan riset dan inovasi (R&D Innovation), pelatihan keterampilan, dan standarisasi pengujian baterai. Oleh karena itu, NBRI kini menjadi pemain kunci dalam elektrifikasi sektor transportasi dan solusi energi berkelanjutan di Indonesia.
“R&D Innovation yang dilakukan NBRI telah memperoleh 4 paten dan 83 publikasi. Selain itu NBRI juga terlibat dalam 24 proyek dan 63 konsultasi. Komitmen NBRI dalam mendorong keterampilan tenaga kerja di Indonesia terbukti dari dilaksanakannya 27 pelatihan, dengan total peserta mencapai 727 partisipan dari 162 Industri & institusi,” katanya.
Baca Juga: Jumlah Petani dan Pelaku Usaha Tani di Sukoharjo Menurun
Para peserta terlibat dalam 68 kegiatan yang berbobot dan berkualitas guna memperdalam pengetahuan peserta mengenai teknologi baterai. Hal tersebut terbukti dari skor kepuasan yang diberikan mencapai 4.65 dari 5.
NBRI telah berhasil melaksanakan berbagai event yang berfungsi sebagai platform kolaborasi dan bertukar wawasan. NBRI telah melaksanakan 6 konferensi internasional yang berhasil mengundang total 264 pembicara dan 987 peserta, dari 189 institusi dan 29 negara.