Krjogja.com - SUKOHARJO - Jumlah petani dan pelaku usaha tani di Kabupaten Sukoharjo terus mengalami penurunan selama sepuluh tahun terakhir. Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil sensus pertanian 2023.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sukoharjo Hesmiyati, Selasa (12/12/2023) mengatakan, sensus pertanian digelar secara serentak nasional disemua daerah di Indonesia. Pelaksanaan kegiatan dimulai sejak Januari 2021 sampai 15 April 2024 mendatang.
Baca Juga: SBY Minta Caleg Partai Demokrat Mau Sapa Masyarakat
Sensus pertanian dilakukan dengan sasaran target pelaku usaha pertanian yang mengelola usaha tanaman pangan, perkebunan, ternak, perikanan maupun jasa pertanian lainnya.
Hasil pendataan tahap satu dengan obyek survey pelaku usaha pertanian dan usaha pertanian diketahui terjadi penurunan jumlah dibanding pelaksanan sensus yang sama tahun 2013.
Hasilnya diketahui jumlah petani atau Rumah Tangga Usaha Pertanian (RUTP) turun 17,84 persen. Sedangkan Usaha Pertanian Perorangan (UTP) turun 27,09 persen dibanding tahun 2013. "Jumlah RUTP ada sebanyak 56.009 rumah tangga dan UTP 56.902 unit," ujarnya.
Berdasarkan hasil sensus pertanian tersebut diketahui jumlah petani dan usaha tani di Kabupaten Sukoharjo terkonsentrasi di dua wilayah yakni Kecamatan Weru sebanyak 9.846 unit dan Kecamatan Polokarto sebanyak 9.641 unit. Sedangkan jumlah usaha sektor pertanian paling kecil berada di Kecamatan Kartasura sebanyak 1.123 unit.
Baca Juga: Purworejo Diproyeksikan Jadi Lumbung Padi Nasional
Jumlah petani berdasarkan sensus diketahui sebanyak 55.514 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 46.777 orang diantaranya merupakan petani gurem atau hanya menggarap lahan dalam luasan kecil.
Sensus pertanian juga mencatat sebagian besar petani di Kabupaten Sukoharjo merupakan usia lanjut. Sedangkan petani muda atau milenial cenderung mengalami perkembangan yang lambat.
"Sejak digulirkan tahun 2013 lalu sampai saat ini hanya ada 5.000 petani muda atau milenial," lanjutnya.
Sektor pertanian menjadi perhatian serius pemerintah melalui kegiatan sensus yang dilaksanakan. Jumlah penurunan petani bisa menjadi indikasi berkurangnya luasan lahan pertanian yang dikelola. "Tapi tidak berbanding lurus dengan produktivitas pertanian," lanjutnya.
Dalam sensus pertanian juga diketahui bahwa Kabupaten Sukoharjo masih menjadi andalan dan lumbung pangan. Sebab panen padi yang didapat dari petani mampu diandalkan sebagai sumber pemenuhan beras daerah. (Mam)