Krjogja.com, KLATEN - Desa Belangwetan Klaten memiliki potensi bahasa dan budaya lokal yang kaya. Namun, banyak kosakata khas desa yang belum terdokumentasi secara sistematis.
Untuk itu, disusunlah Kamus Interaktif Belangwetan yang pengadaannya melalui dana Program Kreativitas Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (PKM BEM) Universitas Widya Dharma Klaten tahun 2025.
Launching Kamus Interaktif Belangwetan menjadi penanda peluncuran Produk PKM BEM 2025 yang dilaksanakan di aula desa setempat, Selasa (16/12/2025).
Menurut Ketua PKM BEM 2025 Universitas Widya Dharma, Prof Dr Dra Esti Ismawati MPd, kamus tersebut sebagai upaya melestarikan bahasa, meningkatkan literasi dan diharapkan dapat memanfaatkan teknologi digital dalam pembelajaran dan promosi budaya desa melalui Videotron. Tim penyusunnya terdiri Prof Esti Ismawati, Sigit Adhi Pratomo SE MM dan Sarwono Nursito SE MEc.
Bersamaan dengan itu Belangwetan juga berhak menyandang predikat Desa Layak Bahasa Indonesia. Esti Ismawati menyampaikan, ada kenaikan skor pretespostes dari 62,4 menjadi 88,1.
"Persentase warga yang dapat mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan bahasa meningkat dari 30% menjadi 85%. Selain itu, 90% peserta menguasai penggunaan media pembelajaran yang diberikan," ungkapnya.
Kamus Interaktif Belangwetan ini, bukan hanya sekadar produk linguistik, melainkan juga inovasi berbasis budaya lokal yang diharapkan bisa menjadi pemantik interaksi antar warga Belangwetan.
Kepala LPPM Universitas Widya Dharma Klaten, Dr Rangga Warsita MPd, sangat mengapresiasi kinerja Tim PKM BEM 2025. Rasa terima kasih dan bangga juga disampaikan Kades Belangwetan Drs H Hartono karena desanya memperoleh predikat baru.
Desa Layak Bahasa Indonesia adalah desa yang mampu mengintegrasikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar, santun dan inklusif di ruang publik, administrasi, pendidikan serta budaya. (Obi)