Krjogja.com Denpasar - Modus pencurian data pribadi melalui phishing adalah kejahatan dunia digital yang berbahaya.
Oleh karena itu penerima wa misalnya harus bisa menjaga emosi. Jangan panik, periksa apakah linknya aman atau tidak, kenali ciri-ciri link yang berbahaya, Seperti diketahui, dewasa ini, hal tersebut marak terjadi melalui media sosial, utamanya yang disorot di sini adalah pesan WhatsApp.
Banyak kasus phishing terjadi dengan mengirimkan link yang tidak terverifikasi melalui pesan WhatsApp tersebut. “Semisal bapak dan ibu menerima link paket untuk dilacak atau pun surat undangan. Jangan langsung diklik, karena jika meng-klik link tersebut, maka data pribadi bisa dicuri,” tutur I Komang Suartama pada gelaran Literasi Digital kepada masyarakat Kelurahan Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, kemarin.
Dalam acara "Makin Cakap Digital dengan 4 Pilar Literasi Digital dan Produktivitas di Era Digital” tersebut merupakan rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Baca Juga: HDCI Sleman Bagi-bagi 1.500 Takjil di Kawasan Tugu Yogya
Komang menambahkan verifikasi terhadap sumber link dan memeriksa kredibilitas dari pengirim pesan adalah hal yang wajib dilakukan. Bukan hanya itu, sikap kita dalam menghadapi hal semacam itu juga menjadi faktor penting. “Harus bisa menjaga emosi. Jangan panik, periksa apakah linknya aman atau tidak, kenali ciri-ciri link yang berbahaya,” tegasnya.
Komang menambahkan, verifikasi terhadap sumber link dan memeriksa kredibilitas dari pengirim pesan adalah hal yang wajib dilakukan. Bukan hanya itu, sikap kita dalam menghadapi hal semacam itu juga menjadi faktor penting.
Baca Juga: Poin Berharga PSS di Kandang Madura United, Ungguli Arema dan Persita di Papan Klasemen
“Harus dapat menjaga emosi, jangan panik, periksa apakah linknya aman atau tidak, kenali ciri-ciri link yang berbahaya,” lanjutnya.
Menurut Komang, edukasi terkait digital skill menjadi hal yang krusial bagi masyarakat Serangan. Hal itu karena masyarakat juga harus turut serta berperan aktif dalam mengantisipasi adanya kejahatan-kejahatan yang muncul sebagai side effect kemajuan teknologi. Tidak hanya soal phishing, hoaks masih pula menjadi momok menakutkan bagi pesatnya digitalisasi.
Baca Juga: Meghan Markle dan Pangeran Harry Coba Bisnis Baru di Bidang Makanan Hewan
“Biasanya kita dapat informasi di media digital lebih cepat daripada di koran. Hal itu adalah keunggulan pertama yang kita dapatkan dari mengakses media digital. Kemudian informasi bisa tersebar secara luas dan cepat, sehingga memudahkan kita dalam berbagi,” jelasnya.
Pada saat sebelum membagikan informasi, lanjut Komang, kita perlu memeriksa kredibilitas sumber berita. Masyarakat diharapkan dapat mengetahui berita mana yang layak dibagikan dan mana yang tidak.