peristiwa

Hasil Riset Pares Soal Pemilu, Sentimen Negatif Mendominasi Media Sosial

Selasa, 2 April 2024 | 16:29 WIB
Fandy Arrifqi mempresentasikan hasil riset.


Krjogja.com - YOGYA - Pembicaraan terkait Pemilu 2024 terus berkembang dan tersebar tidak hanya dalam pemberitaan, namun juga di media sosial, salah satunya X (Twitter). Pares, sebuah lembaga analisis resiko dan penyelesaian politik yang berbasis di Yogyakarta melakukan riset big data untuk melihat sentimen publik di media sosial X, terkait pemilu.

Menurut peneliti Pares, Fandy Arrifqi, pengumpulan big data dari X dilakukan pada rentang waktu 14 Februari 2024 hingga 20 Maret 2024, menggunakan kata kunci 'prabowo' atau 'gibran'. Data yang terkumpul juga difilter dengan keyword 'kpu' dan 'kecurangan pemilu' untuk melihat wacana mengenai pemilu. "Hasilnya, sentimen negatif mendominasi percakapan di X," terang Fandy dalam acara rilis analisis big data berjudul 'Sebulan Pasca Pencoblosan: Persepsi Netizen atas Pemilu 2024' di Tetra Coffe and Eatery Sagan Yogyakarta, Senin (1/4/2024).

Setelah presentasi hasil riset dilanjutkan talkshow mengulas tema yang sama menghadirkan dua narasumber yaitu Dr rer pol Mada Sukmajati (Ahli Tata Kelola Pemilu, Akademisi UGM) dan Arga Pribadi Imawan MA (Head of Research Department Pares, Akademisi UGM) dengan host Devy Dhian Cahyati MA (Koordinator Research Department Pares, Akademisi UGM).

Baca Juga: Baksos Ramadhan Perwacy Bagikan 380 Paket Sembako

Dijelaskan Fandy, percakapan bersentimen negatif terdiri dari pembahasan kecurangan pemilu, masalah HAM Prabowo, problematika etik MK, intervensi/keterlibatan Jokowi dan politik dinasti. Sedangkan sentimen positif terdiri dari cuitan ucapan selamat atas kemenangan Prabowo-Gibran dan prestasi Gibran sebagai Walikota Solo.

Menurut Fandy, timpangnya sentimen negatif dan positif tersebut menunjukkan tidak adanya polarisasi dari wacana di X. Kemudian, walaupun mendapat perolehan suara tertinggi, hanya sedikit netizen yang membela Prabowo. Hal ini bisa dilihat dari rendahnya cuitan bersentimen positif. "Artinya, kritik terhadap Prabowo akan lebih mudah bergema," katanya.

Baca Juga: Lebaran, Pemerintah Minimalisir Cuaca Ekstrem hingga Jaga Harga Pangan

Hasil lainnya, Prabowo menerima lebih banyak spotlight ketimbang Gibran, artinya Prabowo lebih banyak diawasi masyarakat. Gibran lebih aktif di X menunjukkan upaya untuk lebih dekat dengan netizen X, dibandingkan Prabowo. (Dev)

Tags

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB