peristiwa

Program Inovatif Pengolahan Sampah dan Limbah RPH

Selasa, 24 Desember 2024 | 18:15 WIB
Tim PKM UAD di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) - Segoroyoso. (istimewa)


Krjogja.com - Bantul - Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) Segoroyoso, Bantul melaksanakan program inovatif dalam pengelolaan sampah dan limbah Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Program ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan limbah secara berkelanjutan.

Program ini melibatkan pengolahan sampah organik dan anorganik, budidaya magot, pengolahan limbah rumen, serta pengelolaan residu sampah. Pendekatan ini diharapkan mampu mengurangi dampak negatif limbah terhadap lingkungan sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Inisiatif ini diusung oleh tim dari perguruan tinggi yang bekerja sama dengan BUMKal Segoroyoso. Tim Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang terlibat Dr Vera Yuli Erviana MPd (ketua) dan Dr Tri Wahyuni Sukesi SSi MPH (anggota).

Dr Vera Yuli Erviana mengatakan, program ini tidak hanya menjadi solusi lingkungan, tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pemanfaatan limbah yang bernilai tambah. Sasaran utamanya masyarakat sekitar RPH, termasuk petugas kebersihan, peternak dan warga yang berminat meningkatkan keterampilan di bidang pengelolaan limbah.

Baca Juga: PSIM Sudahi Kontrak Pemain U21 Frezy Al Hudaifi

 

"Program dimulai pada Desember 2024 dan direncanakan berlangsung secara berkelanjutan dengan evaluasi rutin untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutannya. Kegiatan berlangsung di Kalurahan Segoroyoso, dengan fokus utama pada rumah pemotongan hewan yang menjadi sumber utama limbah organik dan residu," ujarnya, Selasa (24/12/2024).

Dijelaskan Vera Yuli, limbah RPH yang tidak terkelola dengan baik dapat mencemari lingkungan, menimbulkan bau tidak sedap dan berpotensi menyebarkan penyakit. Program ini hadir sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah yang ramah lingkungan.

"Program ini terdiri dari beberapa tahap, pemilahan sampah untuk membedakan antara sampah organik dan anorganik, budidaya magot menggunakan sampah organik sebagai pakan, pengolahan limbah rumen dari RPH menjadi pupuk organik cair dan padat, serta pengelolaan residu sampah menjadi material yang memiliki nilai tambah. Dengan langkah-langkah ini, program ini diharapkan menjadi model pengelolaan limbah yang dapat diterapkan di wilayah lain, memberikan manfaat ekologis, sosial dan ekonomi secara bersamaan," ucapnya.

Baca Juga: Mahasiswa Universitas Amikom Implementasikan Metode FIFO dalam Manajemen Persediaan di Dinas Pertanian dan Tata Ruang DIY

Sedangkan Lurah Segoroyoso, Miyadianan menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang diberikan oleh UAD. "Kami mengucapkan terima kasih kepada UAD yang telah memberikan bantuan berupa cerobong uap untuk pembakaran rumen. Terima kasih juga atas materi yang sangat menarik. Semoga kerja sama antara UAD dan BUMKal Segoroyoso dapat terus berlanjut," harapnya.

Ditambahkan Pemimpin BUMKal Segoroyoso, Hendra Listya Kurniawan, juga mengapresiasi langkah inovatif ini. "Kami berharap program ini dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat Segoroyoso serta menjadi inspirasi bagi pengelolaan limbah di wilayah lain." tandasnya. (Jay).

 

Tags

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB