peristiwa

‘Soft Computing’ Berpeluang Diterapkan dalam Telemedicine

Senin, 16 Juni 2025 | 07:30 WIB
Irving Vitra Paputungan PhD (Fadmi Sustiwi)


KRJOGJA.com – Sleman – Masih cukup banyak peluang untuk menggunakan teknik komputasi lunak (Soft Computing) seperti algoritma genetik, komputasi bio-terinspirasi, dan pembelajaran mesin di bidang-bidang seperti diagnosis penyakit, optimasi penjadwalan, dan keamanan data.

Bahkan ada potensi untuk menerapkan komputasi lunak dalam telemedicine dan catatan kesehatan elektronik, meski sementara ada beberapa aplikasi. Namun masih ada banyak peluang untuk penelitian dan pengembangan di bidang ini.

Kaprodi Informatika Program Magister FTI UII, Irving Vitra Paputungan PhD dalam webinar ‘Soft Computing dan Algoritma : Fondasi Inovasi di Era Transformasi Digital’ dari Gd Mas Mansur FTI UII, Sabtu (14/6). Dalam webinar, Irving menjelaskan relevansinya dalam transformasi digital dan aplikasinya di berbagai bidang termasuk informatika medis, sistem perusahaan, dan forensik digital.

Baca Juga: Diskusi PUSFID UII – APH Bengkulu, Fokus Penyitaan Lebih Tertuju Aspek Fisik

Pakar informatika ini juga menjelaskan ada hubungan antara komputasi lunak dan kecerdasan buatan. Menurutnya, komputasi lunak berfungsi sebagai jembatan antara bidang tertentu dan sistem ahli, sistem rekomendasi, dan sistem pengambilan keputusan, yang berada di bawah kecerdasan buatan. Sementara komputasi lunak menyediakan aplikasi di berbagai bidang, perannya bukan untuk melaksanakan rekomendasi tetapi untuk menawarkan solusi dan teknik yang dapat diterapkan di area tertentu.

AI sebut Irving, bertujuan untuk mensimulasikan kecerdasan manusia dengan menggunakan teknik komputasi lunak untuk melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kemampuan kognitif manusia. Cabang utama AI, termasuk persepsi, perencanaan, gerak, dan pemrosesan bahasa alami (NLP), dan menekankan peran komputasi lunak dalam mengakomodasi bahasa dan memecahkan masalah yang kompleks.

Dijelaskan dan ditekankan, peran komputasi lunak dalam beradaptasi dengan ketidakpastian dan kompleksitas. Berdasar pengalaman pribadi, digambarkan tantangan transformasi digital, termasuk ketahanan budaya terhadap perubahan, bahkan di antara generasi muda. Menurutnya, konsorsium penelitian yang didanai Uni Eropa untuk mempelajari transformasi digital di Asia Tenggara dan Eropa, mencatat perbedaan dalam adopsi digital dan masalah privasi antar wilayah. (Fsy)

 

Tags

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB