KRJOGJA.com – Sleman – Terdapat dua jenis bukti elektronik yang memerlukan perhatian yakni bukti fisik elektronik yang disita langsung oleh penyidik, dan bukti digital hasil akuisisi atau disk imaging. Disk imaging ini terdiri dari original copy, working copy, dan rekaman teknis dari laboratorium forensik.
“Selama ini, fokus penyitaan dan pengelolaan lebih banyak tertuju pada aspek fisik. Sementara pengelolaan terhadap original copy, working copy, dan rekaman teknis masih minim perhatian,” tandas Kepala Pusat Studi Forensika Digital Universitas Islam Indonesia (PUSFiD UII) Dr Yudi Prayudi kepada media, Sabtu (14/6).
Yudi menyebutkan, materi tersebut telah disampaikan dalam diskusi bersama aparat penegak hukum (APH) di wilayah Bengkulu, Rabu-Kamis (11-12/6). Diskusi dilakukan untuk menggali praktik terbaik dalam penanganan barang bukti elektronik, khususnya pascaputusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde). Diskusi juga dihadiri Kasie Perdata dan Tata Uasaha Negara Bidang Barang Bukti (Kasie PAPBB) Kejari Bengkulu Marjek Ravilo SH MH.
Baca Juga: Gumpang Sering Banjir, Ternyata Tumpukan Sampah Sumbat Saluran Air
“Ketiadaan aturan dan prosedur yang spesifik menjadi salah satu akar persoalan. Mengingat volume barang bukti elektronik cenderung meningkat tiap tahun, keberadaan pedoman tata kelola yang baku menjadi sangat urgen,” jelas Yudi. Ditambahkan, riset mengenai tata kelola bukti elektronik pascainkrah akan menjadi pintu masuk bagi lahirnya rekomendasi kebijakan dan solusi teknis yang relevan
Disebutkan, sebagai akademisi yang mendalami pengelolaan bukti elektronik dan chain of custody, juga dipaparkan sejumlah kajian akademik awal. Termasuk tantangan dari tahap awal olah TKP hingga proses penyelesaian perkara di pengadilan.
“Diskusi ini penting untuk menjembatani praktik penanganan bukti elektronik dan forensika digital dengan kebutuhan riil lembaga penegak hukum. Temuan lapangan menjadi bahan berharga untuk pengembangan riset, penyusunan model framework, dan prosedur standar—khususnya bagi mahasiswa magister yang tengah menyusun tesis dengan fokus pada solusi komprehensif di bidang ini,” terangnya. Fsy)