peristiwa

Harga Gabah Panen Padi Petani Sukoharjo Turun Dikisaran Rp 7.100 per kilogram

Jumat, 14 November 2025 | 19:00 WIB
Dua buruh tani di Desa Tegalkarang, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengangkut gabah hendak dibawah ke tepi jalan, Jumat (8/8/2025). ( ANTARA/Harianto)

 

Pemkab Sukoharjo terus memberikan dukungan atas kemajuan petani menghasilkan panen lebih banyak. Hal ini sejalan dengan program swasembada pangan pemerintah pusat.

"Pemkab Sukoharjo terus mendukung petani dengan memberikan berbagai bantuan pertanian. Tentunya agar swasembada pangan terus berlanjut. Artinya stok pangan terjamin dan petani sejahtera," lanjutnya.

Baca Juga: Menilik Deretan Toko Buket Kekinian Sekitar UIN Sunan Kalijaga

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, mengatakan, Pemkab Sukoharjo melalui Dinas Pertanian dan Perikanan terus memberikan perlindungan dan pendampingan terhadap petani terkait pelaksanaan program swasembada pangan nasional. Petani menjadi andalan bagi pemerintah dimulai dari tanam hingga panen padi sebanyak tiga kali dalam satu tahun.

Perlindungan pemerintah sudah dilakukan sejak penetapan HPP gabah panen petani tahun 2025 sebesar Rp 6.500 per kilogram. Harga tersebut melindungi petani dari permainan tengkulak.

Harga gabah panen padi petani di Sukoharjo berdasarkan pemantauan Dinas Pertanian dan Perikanan dikatakan Bagas sangat baik dan tinggi. Sebab harga gabah pada MT II rata-rata diatas HPP tembus Rp 7.500 per kilogram. Bahkan ada temuan di petani hingga Rp 8.000 per kilogram. Sedangkan HPP tahun 2025 hanya Rp 6.500 per kilogram. Sedangkan pada MT III ini rata-rata Rp 7.100 per kilogram.

Baca Juga: Realisasi Investasi Hingga September 2025 Mencapai Rp 1.434,3 Triliun

Bagas mengatakan, pemerintah pusat sudah mengeluarkan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025 tentang Perubahan Atas HPP dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras dengan perincian sebagai berikut, Gabah Kering Panen di Petani dengan Kadar Air Maksimal 25% dan Kadar Hampa maksimal 10% Rp 6.500 per kilogram, Gabah Kering Panen di Penggilingan dengan Kadar Air Maksimal 25% dan Kadar Hampa maksimal 10% Rp 6.700 per kilogram, Gabah Kering Giling di Penggilingan dengan Kadar Air Maksimal 14% dan Kadar Hampa maksimal 3% Rp 8.000 per kilogram, Gabah Kering Giling di Gudang Perum Bulog dengan Kadar Air Maksimal 14% dan Kadar Hampa maksimal 3% Rp 8.200 per kilogram.

Beras di Gudang Perum Bulog dengan derajat sosoh minimal 100%, Kadar air maksimal 14%, Butir patah maksimal 25% dan butir menir maksimal 2% Rp 12.000 per kilogram.

"Dilihat dari hasil tiga kali tanam dan tiga kali panen padi ini petani kami lihat mengalami peningkatan kesejahteraan. Itu dilihat dari terlindunginya harga gabah panen padi petani setelah pemerintah menetapkan HPP. Disisi lain panen padi petani juga melimpah dengan terpenuhinya kebutuhan air, pupuk dan alat mesin pertanian modern," ujarnya.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo hingga tiga kali tanam dan tiga kali panen padi belum menemukan petani mengalami gagal panen. Kerusakan kecil pernah dialami petani dibeberapa wilayah karena faktor cuaca hujan deras berdampak genangan air dan angin kencang.

 

Pemantauan masih akan dilakukan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo pada musim tanam padi III berakhir. Hal ini penting mengingat kebutuhan air petani masih terjamin ditengah kondisi kemarau basah. Jaminan air diberikan melalui aliran Dam Colo Nguter dimana tahun ini dipastikan dibuka penuh dan tidak ada penutupan untuk perawatan rutin tahunan.

 

Halaman:

Tags

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB