Marilah kita selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah, terutama nikmat iman dan Islam. Semoga kita senantiasa berada dalam lindungan-Nya hingga akhir hayat. Kita juga bersyukur atas kesempatan hidup yang masih diberikan, sehingga kita bisa terus beribadah dan berdoa kepada-Nya.
Sebagai hamba yang selalu bersyukur, kita diingatkan untuk menjaga ketaqwaan kepada Allah, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan Muslim." (Ali Imran, 102)
Kehidupan di dunia ini adalah perjalanan menuju kehidupan abadi di akhirat, dan salah satu aspek yang tak terhindarkan dari perjalanan ini adalah kematian. Allah SWT berfirman dalam Al-Baqarah, ayat 28:
"Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, kemudian Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu, lalu Dia menghidupkan kamu kembali, kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan."
Ayat ini mengingatkan kita akan kenyataan bahwa kematian adalah sesuatu yang pasti dan kita semua akan dibangkitkan kembali setelahnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempersiapkan diri sebelum menghadapinya.
Jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah SWT
Apa saja yang bisa kita lakukan sebagai persiapan untuk menghadapi kematian? Ada banyak hal yang perlu diperhatikan, namun dalam khutbah kali ini, saya ingin menyoroti tiga hal penting yang bisa kita lakukan:
1. Beramal dengan sebaik-baiknya
Dalam Al-Quran, Allah menyatakan dalam Surah Al-Mulk ayat 1-2:
"Mahasuci Allah yang di tangan-Nya segala kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya."
Amal yang baik bukan hanya yang banyak, tetapi yang dilakukan dengan penuh keikhlasan dan ketulusan. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
"Sebaik-baik amal adalah yang dilakukan terus-menerus meskipun sedikit."
Ini mengajarkan kita untuk tidak hanya beramal ketika kita mampu, tetapi juga berusaha untuk istiqamah, menjadikan amal kita sebagai rutinitas yang berkelanjutan, karena bisa jadi ini adalah amal terakhir yang kita lakukan.
Jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah SWT