Krjogja.com - Iduladha tinggal menghitung hari, dan semangat berkurban mulai terasa di tengah masyarakat. Bagi Anda yang tahun ini berniat menunaikan ibadah kurban, ada satu hal penting yang wajib dipahami: tidak semua hewan bisa dijadikan kurban.
Ya, bukan soal besar atau mahalnya hewan, tapi syarat dan ketentuan syariat Islam yang harus benar-benar dipenuhi. Ibadah kurban bukan hanya soal menyembelih, tetapi tentang kepatuhan, ketulusan, dan keikhlasan dalam menjalankan perintah Allah SWT.
Baca Juga: Polresta Banyumas Tangkap Lima Debt Collector Diduga Rampas Truk di Purwokerto
Kurban: Ibadah dan Simbol Kepedulian
Ibadah kurban adalah bentuk nyata dari pendekatan diri kepada Allah SWT, yang dilaksanakan mulai 10 Dzulhijjah hingga 13 Dzulhijjah (hari-hari tasyrik). Di balik proses penyembelihan, ada makna besar tentang keikhlasan dan berbagi dengan sesama.
Namun, untuk memastikan ibadah ini sah dan diterima, Islam telah menetapkan standar yang cukup detail—terutama soal kondisi fisik hewan.
Baca Juga: Sarasehan Kebangsaan Bedah Buku 'Mencari Indonesia' Menuai Kegelisahan Gus Dur dan Romo Mangun
Cek Dulu, Jangan Sampai Salah Pilih Hewan!
Mengutip panduan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sejumlah hadits shahih, berikut kriteria penting hewan kurban yang wajib kamu tahu:
- Tidak Buta
Hewan harus memiliki kedua mata yang sehat dan berfungsi normal. Hewan yang buta sebelah atau rabun berat tidak sah dijadikan kurban.
- Tidak Pincang atau Sakit
Kaki hewan harus kuat dan mampu berjalan normal. Hewan yang pincang atau sakit (demam, lesu, luka) tidak memenuhi syarat.
- Telinga & Ekor Utuh
Telinga yang sobek, terbelah, atau berlubang, serta ekor yang putus, bisa membuat kurban tidak sah. Detail kecil, tapi krusial.
- Tanduk dan Gigi Sempurna
Jika bertanduk, pastikan tidak patah atau copot. Gigi pun menjadi tanda usia dan kesehatan.
- Tidak Kurus Kering
Pilih hewan yang berbadan sehat dan berisi. Hewan yang terlalu kurus bisa menandakan masalah kesehatan dan dianggap tidak layak.
- Bebas Penyakit Kulit
Kudis, borok, atau infeksi kulit lainnya jadi indikator hewan tidak sehat dan bisa membatalkan keabsahan kurban.
- Tidak Hamil atau Menyusui
Meski ada perbedaan pendapat, dianjurkan menghindari hewan betina yang sedang hamil atau menyusui demi kesejahteraan hewan.