Sarasehan Kebangsaan Bedah Buku 'Mencari Indonesia' Menuai Kegelisahan Gus Dur dan Romo Mangun

Photo Author
- Rabu, 21 Mei 2025 | 18:35 WIB
Panitia penyelenggara Sarasehan kebangsaan launching dan bedah buku Mencari Indonesia, Menuai kegelisahan Gus Dur & Romo Mangun  (Abrar)
Panitia penyelenggara Sarasehan kebangsaan launching dan bedah buku Mencari Indonesia, Menuai kegelisahan Gus Dur & Romo Mangun (Abrar)

Krjogja.com - YOGYA - Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, toleransi dan kerukunan antar umat beragama memegang peranan yang sangat penting. Tapi dalam perjalanannya, keragaman agama sering kali menimbulkan tantangan dan konflik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus memperkuat moderasi beragama sebagai salah satu pilar perdamaian dan kesejahteraan bersama.

Dalam rangka itu, PT Pohon Cahaya akan mengadakan acara Sarasehan Kebangsaan sekaligus memperkenalkan dan membedah buku berjudul “Mencari Indonesia: Menuai Kegelisahan Gus Dur dan Romo Mangun”, sebuah karya yang dihasilkan oleh generasi muda yang peduli dengan nilai-nilai kemuliaan yang telah diwariskan dua tokoh besar Indonesia yaitu Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Romo Mangunwijaya (Romo Mangun).

Baca Juga: Pengadaan Alkes Dinas Kesehatan Disidik Kejari, Pemkab Tak Sudi Sediakan Pengacara

Hal tersebut disampaikan General Manager (GM) PT Pohon Cahaya Y Sasongko Iswandaru SE MM dalam kunjungan silaturahmi dengan Humas Redaksi Suci Ariyadhien mewakili Pemred KR, Dr H Octo Lampito MPd yang berhalangan hadir. Saat audiensi Y Sasongko didampingi panitia sarasehan kebangsaan lainnya yaitu Hieronymus Budi Santoso (Marketting Manager) dan JPS Ardiatmoko (Staff PT Pohon Cahaya).

General Manager PT Pohon Cahaya Yogya Sasongko menjelaskan, kegiatan Sarasehan Kebangsaan dalam rangka HUT ke-16 Pohon Cahaya tahun 2025 ini dikemas dalam bentuk Lauching dan Bedah Buku “Mencari Indonesia: Menuai Kegelisahan Gus Dur & Romo Mangun”.

Acaranya akan digelar Jumat (23/5) pukul 18.00-21.00 di Komplek Penerbit & Percetakan PT Pohon Cahaya di Jalan Serangan Umum 1 Maret (Jalan Bantul), No55-57 Yogya.

Baca Juga: 354 Siswa SMKN 1 Plupuh Dilantik Ketarunaan

Bertindak selaku narasumber Lukman Hakim Saifuddin (Intelektual NU-Mantan Menteri Agama 2014-2019), Najma Alya Jasmine (Editor, penulis),Fifi Maulida (Gusdurian, penulis) dan Frater Merry Christian (Calon Imam KAS, Penulis).

Sarasehan kebangsaan yang ditargetkan sebanyak 200 peserta ini terbuka untuk umum.

Menurut Sasongko, buku ini tidak hanya menyuguhkan cerita tentang perjalanan hidup Gus Dur dan Romo Mangun,tapi juga mencerminkan bagaimana generasi muda masa kini, khususnya Generasi Z, melihat dan menanggapi keteladanan yang telah mereka tinggalkan.

Para penulis buku ini adalah sekelompok orang muda dari berbagai latar belakang agama, yaitu Islam, Kristen, dan Katolik, yang tergabung dalam Gusdurian Yogyakarta.

Mereka merasa terdorong untuk menggali lebih dalam ajaran dan nilai-nilai yang telah disebarkan oleh kedua tokoh tersebut, serta merenungkan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diimplementasikan dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Lebih lanjut dikatakan, acara ini juga melibatkan frater-frater dari Seminari Tinggi St Paulus dan calon imam diosesan yang tengah mempersiapkan diri untuk mengemban tugas pastoral di masa depan, serta beberapa suster dari komunitas Katolik yang turut berpartisipasi.

Bersama-sama, mereka akan mencoba membaca kembali warisan pemikiran Gus Dur dan Romo Mangun dengan sudut pandang orang muda yang sedang belajar memahami peran dan kontribusi mereka dalam kehidupan bersama yang penuh tantangan dan ketidaksempurnaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X